Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia dalam kunjungan kerjanya menyampaikan masih ada beberapa kendala di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung, Sulawesi Utara.
"Dalam kedatangan ini saya ingin melihat secara dekat, sehingga kita bisa membangun suatu formulasi yang cepat dan tepat untuk mempercepat masuknya tenant-tenant ke KEK Bitung,” katanya, dikutip melalui siaran pers, Minggu (13/6/2021).
Bahlil memaparkan beberapa kendala tersebut di antaranya mulai dari pengusahaan lahan, hingga belum optimalnya fungsi pelabuhan Bitung serta infrastruktur penunjang lainnya di sekitar kawasan.
“Dari hasil yang kami tinjau, permasalahan tanah sudah akan selesai dan terkait konektivitas pelabuhan dan jalan tol sudah bagus, pulang dari sini saya akan melakukan koordinasi dengan kementerian untuk mempercepat proses pengembangannya,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Bahlil menyampaikan bahwa sudah ada calon investor yang tertarik saat ini untuk melakukan investasi di KEK Bitung.
"Saya sudah dapat calon investor, terutama di bidang hilirisasi perikanan, makanya saya datang untuk mengecek, tapi kepastiannya akan bagaimana setelah kami kembali ke Jakarta untuk memformulasikannya," tegasnya.
Adapun KEK Bitung merupakan Kawasan Ekonomi Khusus yang mulai beroperasi sejak 1 April 2019. Kawasan ini memiliki luas wilayah 534 hektar dan dikelola oleh PT Membangun Sulut Hebat yang merupakan badan usaha milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara.