Bisnis.com, JAKARTA – PT Bio Farma (Persero) memastikan persediaan vaksin Covid-19 perseroan mencukupi untuk merealisasikan target pemerintah dalam program vaksinasi nasional.
Tambahan vaksin untuk memenuhi kebutuhan vaksin untuk 70 persen populasi Indonesia diharapkan tiba pada kuartal III/2021.
Juru Bicara sekaligus Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma (Persero) Bambang Heriyanto mengatakan perseroan sedang mengupayakan tambahan vaksin dari berbagai skema. Dari skema multilateral, diupayakan vaksin dari World Health Organization melalui program Covax/GAVI.
"Sementara secara bilateral, diupayakan vaksin tambahan dari AstraZeneca, Novavax, dan Sinopharm untuk program Vaksinasi Gotong Royong," ujar Bambang kepada Bisnis, Kamis (10/6/2021).
Saat ini, kata Bambang, total Indonesia sudah menerima sekitar 76 juta dosis vaksin Covid-19 dari tiga produsen, antara lain Sinovac dan Sinopharm dari China, serta AstraZeneca dari Inggris.
Dari 81.5 juta dosis bulk Sinovac, sambungnya, akan diproses menjadi 65.5 juta dosis vaksin jadi, kemudian ditambah vaksin AstraZeneca sebanyak 6,4 juta dosis, Sinopharm 1 juta dosis, serta Coronavac sebanyak 3 juta dosis. Dengan kata lain, Indonesia sudah memiliki hampir 76 juta dosis vaksin.
Baca Juga
"Vaksin masih tersedia dalam jumlah memadai untuk mendukung program vaksinasi," ujarnya.
Perseroan, kata Bambang, terus melakukan upaya terbaik untuk mendatangkan vaksin. Bio Farma berharap mulai kuartal III/2021 tambahan vaksin tersebut mulai berdatangan sehingga meningkatkan ketersediaan vaksin Covid-19 secara nasional.
Menurut data terbaru Satuan Tugas Penanganan Covid-19 (Satgas Covid-19), sejauh ini baru 18 juta penduduk Indonesia yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19. Angka tersebut masih jauh dari target yang ditetapkan pemerintah pada awal Januari lalu.
Sampai dengan awal 2022, pemerintah menargetkan sudah memvaksinasi 181,6 juta atau 70 persen dari penduduk Indonesia.