Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkeu Sri Mulyani: Data Sekarang Jadi Tambang Emas

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bahkan menyebut jajarannya tengah membahas tentang pengadaan jabatan fungsional baru yaitu ilmuwan data atau data scientist.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menunjukan bukti pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan di Kantor DJP, Jakarta, Selasa (10/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menteri Keuangan Sri Mulyani menunjukan bukti pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan di Kantor DJP, Jakarta, Selasa (10/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya peran data bagi siapa saja. Menurut Sri, masyarakat bisa menjadi kaya dan berpengetahuan luas dengan memanfaatkan data. 

“Data itu merupakan set informasi yang sekarang menjadi tambang emas bagi siapa saja. Semua orang bahkan bisa menjadi kaya, bisa menjadi lebih knowledgeable, kalau dia tahu tentang data dan bagaimana menggunakan data ini,” jelas Sri dalam Final Lomba Bedah Data APBD secara virtual, Selasa (8/6/2021). 

Di lingkup kementeriannya, Sri bahkan menyebut jajarannya tengah membahas tentang pengadaan jabatan fungsional baru yaitu ilmuwan data (data scientist).

Sri memaparkan rencana tersebut setelah berdialog dengan beberapa pemenang dari Lomba Bedah Data APBD, dari DJPK Kemenkeu. Salah satu finalis yang juga merupakan pegawai dari Kemenkeu itu menanyakan tentang keberadaan jabatan fungsional data scientist di Kementerian tersebut.

“Ya mungkin saja, karena kita sedang membangun itu. Nama jabatan fungsionalnya akan kita pikiran bersama tapi ini memang area yang Kita [Kemenkeu] sedang grooming,” ujar Sri

Menurutnya, hal tersebut kini akan dibahas di kementeriannya. Meski begitu, Sri enggan apabila jabatan tersebut hanya diisi oleh eselon 1. 

Selain itu, dari dialog tersebut, Sri juga langsung menerima saran dari finalis yang merupakan alumni Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), untuk menambah kurikulum data analytic

Setelah menerima saran tersebut, Sri menyebut sudah langsung meminta kepada jajaran direksi STAN untuk menambah kurikulum tersebut dan meminta Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara untuk mengawasi prosesnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper