Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub Siapkan 28 Rute Jembatan Udara untuk Logistik

Kemenhub menyiapkan 28 rute jembatan udara untuk memperlancar kegiatan logistik barang kebutuhan pokok dan penting.
Ilustrasi - Aktivitas di sebuah pesawat kargo logistik./Bisnis-Istimewa
Ilustrasi - Aktivitas di sebuah pesawat kargo logistik./Bisnis-Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah membangun 28 rute jembatan udara demi menjamin kelancaran rantai pasok barang kebutuhan pokok dan penting (bapokting).

Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengatakan jembatan udara ini disiapkan untuk daerah-daerah yang memang tidak terjangkau oleh angkutan darat dan letaknya di pegunungan. Umumnya terdapat di Indonesia Timur.

"Ketika [barang] sudah sampai pelabuhan kalau kemudian bisa diakses dengan jalan darat ya ini tentu lebih mudah. Namun ketika ini ada di pegunungan yang bahkan jalannya tidak ada tentu dibutuhkan akses transportasi udara," katanya, Senin (7/6/2021).

Menurutnya, Indonesia sebagai Negara Kepulauan tentunya membutuhkan konektivitas yang baik untuk melancarkan pergerakan manusia maupun distribusi logistik ke seluruh wilayah Indonesia sampai ke daerah terpencil, terluar, tertinggal dan perbatasan (3TP).

Dia menambahkan dibutuhkan kolaborasi dan integrasi tidak hanya secara fisik infrastrukturnya, tetapi juga integrasi teknologi dengan melakukan digitalisasi sistem baik perizinan maupun pelayanan lainnya.

Guna mendukung kelancaran distribusi, sambung dia, ada dua strategi yang dilakukan Kemenhub. Pertama mengurangi biaya logistik dengan memotong rantai pasokan yang dapat membebani biaya logistik, melalui perbaikan proses bisnis kinerja dan menciptakan ekosistem logistik nasional yang terintegrasi.

"Kedua, mengembangkan sistem transportasi yang lebih terintegrasi dengan kawasan industri dan terintegrasi dengan moda transportasi lain. Misalnya antara tol laut dengan jembatan udara harus terintegrasi agar distribusi logistik sampai ke daerah pedalaman Papua,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmi Yati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper