Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) BPK Bahtiar Arif mengatakan bahwa lembaganya mencatat ada 70.499 temuan dengan 106.842 permasalahan berdasarkan hasil pemeriksaan.
“Dengan nilai Rp166,23 triliun yang dilaporkan di dalam ikhtisar hasil pemeriksaan semester,” katanya saat rapat dengar pendapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat, Senin (7/6/2021).
Bahtiar menjelaskan jumlah tersebut terdiri atas 43.038 permasalahan kelemahan sistem pengendalian intern.
Lalu, 48.111 permasalahan ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan. Angkanya sebesar Rp130,66 triliun.
“Terakhir 15.693 permasalahan ketidakhematan, ketidakefisienan, dan ketidakefektifan sebesar Rp35,57 triliun,” ungkapnya.
Sementara itu, Bahtiar menuturkan bahwa ada peningkatan kualitas pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), serta pertanggungjawaban keuangan badan lainnya.
Baca Juga
Pada 2017, opini wajar tanpa pengecualian (WTP) yang diberikan kepada laporan keuangan kementerian/lembaga sebesar 91 persen. Dua tahun berselang menjadi 98 persen.
Sedangkan, lembaga dan badan yang mendapatkan opini WTP pada 2019 yaitu laporan keuangan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Lembaga Penjamin Simpanan, dan Badan Pengelola Keuangan Haji.
"Ini menunjukkan bahwa pertanggungjawaban pelaksanaan APBN maupun APBD dan keuangan lembaga atau badan lainnya mengalami peningkatan secara kualitas," jelasnya.