Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Celebes Railway Dapat Pendanaan Proyek Kereta Api Makassar–Parepare

Saat ini progres konstruksi secara umum telah mencapai 10 persen. Proyek ini memang sempat mundur satu tahun yang semestinya sudah dimulai pada 2020 lalu karena terkendala perizinan dan pembebasan lahan.
Ilustrasi - Kereta Api di Sumatra Utara/Antara-Evalisa Siregar
Ilustrasi - Kereta Api di Sumatra Utara/Antara-Evalisa Siregar

Bisnis.com, JAKARTA — PT Celebes Railway Indonesia (CRI) telah menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman Berjangka Senior dengan PT Indonesia Infrastructure Finance dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) dan Perjanjian Line Fasilitas Pembiayaan Sindikasi dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. untuk pelaksanaan proyek pembangunan prasarana kereta api Makassar–Parepare di Sulawesi Selatan senilai Rp693,83 miliar.

Direktur Utama PT CRI Helmi Adam mengatakan bahwa pembiayaan atas proyek pembangunan jalur kereta api tersebut akan dilakukan dalam dua tahap, yakni tahap A untuk membiayai konstruksi, pengujian dan uji coba, serta penyelesaian depot Stasiun Pelabuhan Garongkong sebagai salah satu bagian dari prasarana perkeretapaian.

Kemudian juga segmen B dan Prasarana Perkeretaapian segmen F dari jalur kereta api Makassar–Parepare. Sementara untuj tahap B untuk membiayai bunga selama masa konstruksi, dengan menggunakan skema konvensional maupun syariah.

"Proyek pembangunan jalur kereta api Makassar–Parepare merupakan proyek pembangunan kereta api pertama di Indonesia yang menggunakan skema KPBU dan dengan menggunakan skema pembayaran ketersediaan layanan, yang ditargetkan beroperasi secara komersial pada kuartal IV/2022," ujarnya, Kamis (3/6/2021).

Adapun, fase I dari Rencana Induk Perkeretaapian Nasional di Pulau Sulawesi tersebut untuk melayani area Sulawesi Selatan meliputi lima kabupaten/kota yaitu Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Kabupaten Barru, Kota Makassar, dan Kota Parepare. Nantinya, jalur kereta api tersebut berperan sebagai sarana transportasi untuk mendukung permintaan angkutan penumpang dan perpindahan barang, serta membangun konektivitas nasional.

Direktur Keuangan PT CRI Jatmiko Murdiono mengatakan setelah beroperasi pihaknya diberikan masa konsesi hingga 30 tahun.

Saat ini progres konstruksi secara umum telah mencapai 10 persen. Proyek ini memang sempat mundur satu tahun yang semestinya sudah dimulai pada 2020 lalu karena terkendala perizinan dan pembebasan lahan. "Target beroperasi komersial pada kuartal IV l/2022," imbuhnya.

PT CRI merupakan badan usaha pelaksana pengoperasian prasarana perkeretaapian yang dibentuk oleh Konsorsium PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Bumi Karsa, PT China Communications Construction Engineering Indonesia, PT Iroda Mitra.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper