Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Acuan Batu Bara Tembus US$100 Ton, Produsen Dapat Angin Segar

Peningkatan harga batu bara antara lain disebabkan oleh pasokan batu bara global yang sedikit terhambat karena masih tingginya curah hujan di sejumlah negara produsen batu bara, seperti Indonesia dan Australia.
Kegiatan operasional di tambang batu bara yang dikelola oleh PT Harum Energy Tbk./harumenergy
Kegiatan operasional di tambang batu bara yang dikelola oleh PT Harum Energy Tbk./harumenergy

Bisnis.com, JAKARTA — Produsen batu bara mendapat angin segar dengan tren peningkatan harga batu bara sepanjang paruh pertama tahun ini. Pergerakan harga batu bara acuan (HBA) terus menguat dan melesat ke angka US$100,33 per ton pada Juni 2021.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengatakan bahwa tren peningkatan harga ini merupakan berkah bagi para produsen batu bara.

"Ini berkah, makanya sebagian perusahaan mencoba genjot produksi mereka, memanfaatkan peluang permintaan mumpung masih bagus. Tadinya golden period diperkirakan mungkin bertahan pada Maret, tapi ternyata masih berlanjut," ujar Hendra kepada Bisnis, Kamis (3/6/2021).

Menurutnya, meningkatnya harga batu bara tersebut, antara lain disebabkan oleh pasokan batu bara global yang sedikit terhambat karena masih tingginya curah hujan di sejumlah negara produsen batu bara, seperti Indonesia dan Australia.

Di sisi lain, permintaan batu bara, terutama dari China, masih menguat seiring dengan membaiknya perekonomian di negara itu, serta semakin tingginya harga domestik batu bara setempat karena adanya larangan impor batu bara dari Australia.

Kondisi ini juga membuat batu bara dari Indonesia lebih diminati oleh importir China karena harga batu bara Indonesia lebih kompetitif.

"Kuartal II sampai sekarang masih tinggi curah hujannya yang berpengaruh ke kegiatan operasional, sehingga pasokan terhambat.  Apalagi, pada bulan empat dan lima, Lebaran, kami ada slow down [produksi].  Pasokan terhambat, sementara permintaan tinggi sehingga harga menguat," katanya.

Adapun, HBA Juni 2021 tembus ke angka US$100,33 per ton atau naik US$10,59 per ton dibandingkan dengan Mei 2021 yang mencapai US$89,74 per ton. HBA Juni tersebut merupakan yang tertinggi sejak November 2018, yaitu US$97,9 per ton.

Nilai HBA sejak 2021 cukup fluktuatif. Dibuka pada level US$75,84 per ton di Januari, HBA mengalami kenaikan pada  Februari menjadi US$87,79 per ton, dan sempat turun di Maret menjadi US$84,47 per ton.

Sementara itu, dalam 2 bulan terakhir, HBA mengalami kenaikan, yaitu US$86,68 per ton pada April dan pada Mei sebesar US$89,74 per ton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper