Bisnis.com, JAKARTA – Melalui sinergi bersama Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan, PT PLN (Persero) optimistis untuk mewujudkan seluruh desa di provinsi tersebut segera terlistriki.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan PLN Wiluyo Kusdwiharto saat melakukan pertemuan dengan Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru di Palembang, Sumatra Selatan.
“Kami memohon dukungan dari Bapak Gubernur dalam mengupayakan 100 persen desa di Sumatra Selatan dapat segera terlistriki,” kata Wiluyo, dikutip dari siaran pers, Kamis (27/5/2021).
Dia juga menyampaikan sebanyak 15.000 jiwa di 7 desa yang tersebar di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Banyuasin, dan Muara Enim mulai menikmati aliran listrik dari PLN. Terdapat beberapa sentra tambak udang yang berada di wilayah tersebut sehingga diharapkan listrik dapat ikut mendorong usaha dan perekonomian setempat.
“Pada akhir Juni 2021, PLN juga megupayakan Desa Danau Gerak, Desa Plakat, dan Desa Tanjung Tiga yang terletak di Kecamatan Semende Darat Ulu, Kabupaten Muara Enim juga akan menikmati listrik dan kami juga mengundang kesediaan Bapak Gubernur dapat hadir dalam peresmiannya,” imbuhnya.
Wiluyo menyampaikan perseroan tengah membangun kabel laut bertegangan 150 kilovolt (kV) yang akan memasok listrik dari Sumatra Selatan ke Pulang Bangka.
Baca Juga
Menurutnya, hal ini dilakukan guna memperkuat sistem kelistrikan di Pulau Bangka yang sebesar 170 megawatt (MW). Dirinya pun mengharapkan dukungan dari Gubernur Sumsel terkait perizinan dan pembebasan lahan.
"Kebetulan di Sumsel ini listriknya berlebih maka kami akan kirim ke Provinsi Bangka mengingat di sana memiliki potensi perikanan yang luar biasa dan membutuhkan pasokan listrik. Saat ini, PLN sedang konstruksi kabel laut, kami mohon izin dan dukungannya dari Bapak Gubernur semoga dapat berjalan lancar," jelas Wiluyo.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sumsel Herman Deru mengucapkan terima kasih dan mendukung atas usaha yang dilakukan oleh PLN untuk mengaliri listrik bagi masyarakat, mengingat Sumsel memiliki sumber daya alam yang melimpah sehingga dapat terkelola dengan listrik yang tersedia.
Herman juga mengatakan bahwa sebelumnya masyarakat menggunakan genset atau mesin diesel guna memenuhi kebutuhan listrik. Bahkan petambak udang mengoperasikan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) sendiri sehingga menelan biaya cukup mahal.
“Jaringan listrik di sana sangat dibutuhkan karena para petambak udang disana terbebani biaya listrik, bukan pakan. Kenapa mereka cuma berani panen 70 hari dan tidak berani 110 hari, hal itu karena biaya yang cukup mahal, dengan adanya listrik tentu panennya akan memiliki bobot yang baik," ucapnya.
"Saya dan jajaran siap bersinergi dengan pihak PLN sehingga dapat mewujudkan desa di Sumsel ini teraliri listrik 100 persen," kata Herman.