Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Durasi Padam Listrik PLN Tahun ini Diklaim Membaik

Average Interruption Duration Index (SAIDI) pada periode Januari–Maret 2020 sebesar 278,3 menit per pelanggan.
Teknisi PT PLN (Persero) melakukan pengerjaan pemeliharaan jaringan listrik di Gardu Induk 150KV GIS Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Rabu (13/5/2020). Bisnis/Rachman
Teknisi PT PLN (Persero) melakukan pengerjaan pemeliharaan jaringan listrik di Gardu Induk 150KV GIS Gedebage, Bandung, Jawa Barat, Rabu (13/5/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA — PT PLN (Persero) menyebut rata-rata durasi padam listrik pelanggan atau Average Interruption Duration Index pada tahun ini disebut membaik jika dibandingkan dengan tahun lalu.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menyebutkan Average Interruption Duration Index (SAIDI) periode Januari–Maret 2021 161,6 menit per pelanggan. Catatan itu tercatat lebih rendah jika dibandingkan dengan realisasi SAIDI pada periode yang sama tahun lalu 278,3 menit.

Sementara itu, System Average Interruption Frequency Index (SAIFI) atau rata-rata padam listrik konsumen turun menjadi 1,95 kali per pelanggan. Pada tahun lalu, catatan SAIFI adalah sebesar 2,9 kali.

"Durasi padam sebesar 161,6 menit per pelanggan, frekuensi padam 1,95 kali per pelanggan," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, Selasa (25/4/2021).

Per Maret 2021, Zulkifli mengatakan realisasi rasio elektrifikasi telah mencapai 99,3 persen. Capaian itu meningkat jika dibandingkan realisasi per Desember 2020 sebesar 99,2 persen.

Adapun, rasio desa berlistrik secara nasional per Maret 2021 telah mencapai 99,59 persen. Realisasi itu meningkat jika dibandingkan realisasi pada 2020 99,56 persen.

"PLN terus berupaya maksimal untuk mencapai 100 persen. Terutama di daerah 3T, akses dan medan untuk mencapai itu sulit," ungkapnya.

Per April 2021, PLN mengklaim telah mengantongi untung senilai Rp5,2 triliun pada periode Januari 2021—April 2021. Posisi itu membalikkan rugi yang dicatatkan pada periode yang sama tahun lalu.

Laba bersih perusahaan pelat merah telah mencapai 45,5 persen dari RKAP 2021 yang ditetapkan dengan laba sebesar Rp11,4 triliun. Zulkifli menjelaskan, laba bersih yang dicatatkan per April 2021 itu naik sebesar 137,7 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang rugi Rp13,9 triliun.

"Peningkatan laba ini disebabkan penurunan rugi selisih kurs," kata Zulkifli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper