Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Eijkman Kebut Pengembangan Vaksin Merah Putih

Hingga saat ini, pengembangan Vaksin Merah Putih berada di fase uji praklinis di mana kandidat vaksin sedang diujicobakan kepada hewan besar.
Setelah masuk Tim Nasional Pengembangan Vaksin Merah Putih untuk mendukung kemandirian vaksin dalam negeri, LIPI harus bekerja keras untuk mewujudkan vaksin tersebut. /LIPI
Setelah masuk Tim Nasional Pengembangan Vaksin Merah Putih untuk mendukung kemandirian vaksin dalam negeri, LIPI harus bekerja keras untuk mewujudkan vaksin tersebut. /LIPI

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Biologi Molekuler Eijkman sedang mengupayakan percepatan pengembangan Vaksin Merah Putih (VMP).

Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio mengatakan proses pengembangan akan dibuat lebih cepat dari rencana awal produksi pada pertengahan 2022.

Perlu diketahui, percepatan pengembangan Vaksin Merah Putih terus diupayakan mengingat kehadiran vaksin lokal cukup urgen bagi pemulihan kesehatan dan ekonomi nasional. Terutama, di tengah ketatnya kompetisi pengadaan vaksin Covid-19 oleh negara-negara di dunia.

"Proses pengembangan akan dibuat lebih cepat. Dibandingkan dengan kondisi normal tanpa Covid-19, proses riset dan pengembangan vaksin saja bisa memakan waktu 3-5 tahun," ujar Amin, Kamis (26/5/2021).

Sampai dengan saat ini, pengembangan Vaksin Merah Putih berada di fase uji praklinis, di mana kandidat vaksin sedang diujicobakan kepada hewan besar. Menurut Amin, proses pengembangannya sudah memasuki tahap akhir sebelum kemudian diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero).

Bio Farma sendiri saat ini memiliki kapasitas produksi vaksin lebih dari 267 juta per tahun. Termasuk produksi untuk vaksin Sinovac. Sementara itu, pemerintah menargetkan Vaksin Merah Putih dapat diproduksi hingga 400 juta dosis.

Kendati demikian, belum diketahui skema produksi Vaksin Merah Putih apakah akan diproduksi secara keseluruhan tahun depan atau memerlukan waktu yang lebih lama.

Terkait dengan izin edar, pemerintah memastikan tahap uji klinis VMP akan berjalan sesuai dengan prosedur sehingga mendapatkan izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) pada waktu yang sudah diperkirakan.

Pemerintah pun berharap Bio Farma bisa menyerahkan laporan interim dalam waktu yang tidak terlalu lama guna mengantongi izin edar BPOM lebih cepat.

BPOM sendiri mengatakan uji klinis Vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga bermitra dengan PT Biotis rampung pada kuartal IV/2021.

Saat ini, pengembangan VMP di dua instansi tersebut berlangsung di fase praklinis. Dengan target rampung pada kuartal IV mendatang, pemerintah memperkirakan vaksin tersebut bisa diproduksi secara massal pada awal 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper