Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Suplai Properti Melambat, Ini Peta Sebarannya

Pertumbuhan suplai properti pada kuartal I/2021 ini dipengaruhi pertumbuhan suplai rumah tapak.
Foto udara perumahan di kawasan Cihanjuang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (5/4/2020). Bisnis/Rachman
Foto udara perumahan di kawasan Cihanjuang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (5/4/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA — Pasar properti saat ini masih didominasi rumah tapak. Data suplai Rumah.com menunjukkan bahwa suplai properti masih didominasi oleh rumah tapak yakni sebesar 80 hingga 85 persen dari total suplai. Sementara itu, indeks harga properti rumah tapak menunjukkan peningkatan sebesar 0,6 persen secara kuartalan.

Rumah.com Indonesia Property Market Index – Suplai (RIPMI-S) mencatat indeks pada level 178,2. Angka ini menunjukkan pertumbuhan suplai properti sebesar 8,4 persen secara kuartalan (quarter on quarter/qoq). Pertumbuhan suplai ini melambat jika dibandingkan kuartal keempat 2020 yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 13,6 persen qoq.

Pertumbuhan suplai properti pada kuartal I/2021 ini dipengaruhi pertumbuhan suplai rumah tapak, yang tumbuh sebesar 9,3 persen qoq, sedangkan suplai apartemen turun sebesar 1,6 persen qoq.

Data Rumah.com menunjukkan bahwa suplai properti untuk apartemen paling banyak berasal dari DKI Jakarta sebesar 64 persen dari total suplai apartemen nasional. Suplai rumah tapak paling banyak berasal dari Jawa Barat sebesar 32 persen, DKI Jakarta sebesar 29 persen, dan Banten sebesar 17 persen.

Kenaikan suplai rumah tapak tertinggi dialami DKI Jakarta, sebesar 10,64 persen qoq. Kemudian diikuti Jawa Barat yang naik sebesar 9,83 persen qoq, dan Banten naik 8,11 persen qoq.

Pada segmen apartemen, Jawa Timur mengalami kenaikan suplai sebesar 4,4 persen secara kuartalan. Sementara itu, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten masing-masing turun sebesar 0,4 persen, 0,1 persen, dan 5,1 persen secara kuartalan.

Marine menuturkan turunnya harga properti dan naiknya suplai properti menunjukkan bahwa pasar properti masih berada dalam situasi buyer’s market.  

Menurut Country Manager Rumah.com Marine Novita bagi konsumen yang sudah siap secara finansial, inilah saat terbaik untuk membeli properti. 

"Konsumen juga akan semakin dimanjakan oleh stimulus Pemerintah berupa penghapusan PPN, pembelian properti tanpa uang muka, serta tren suku bunga yang terus turun," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper