Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Rencana Kemenhub Soal Operasional Drone dan Seaplane

Kemenhub memiliki fokus dan strategi terkait dengan pengoperasian drone dan seaplane untuk menyediakan konektivitas udara.
Sebuah drone fixed wing sedang mengudara. Terra Drone
Sebuah drone fixed wing sedang mengudara. Terra Drone

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) atau Kemenhub memiliki fokus utama mempertajam konektivitas udara dalam mengoperasikan drone dan seaplane supaya bisa beradaptasi mengikuti kemajuan zaman.

Kepala Balitbanghub Umar Aris mengatakan hal tersebut juga mencakup pemanfaatan pesawat N-219 untuk penerbangan seaplane. Penetapan kebijakan tersebut, juga perlu didasarkan kepada kajian ilmiah yang melibatkan unsur-unsur tersebut.

Saat ini juga terdapat sejumlah isu strategis dan rencana riset di bidang transportasi, di antaranya keselamatan dan keamanan, konektivitas dan aksesibilitas, pelayanan transportasi, pengembangan transportasi di kawasan strategis pariwisata nasional, sistem transportasi ibukota negara, pengembangan transportasi di kawasan terluar, terdepan, tertinggal dan perbatasan, pengembangan sistem transportasi pendukung logistik, serta SDM dan kelembagaan.

“Peluang seaplane di Indonesia cukup besar. Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB bersama PT Dirgantara Indonesia dan Badan Litbang Perhubungan berencana melakukan kerja sama penelitian terkait pengembangan seaplane di Indonesia,” jelasnya, Senin (24/5/2021).

Sementara itu, Ketua Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan Sigit P. Santosa mengatakan saat ini pesawat N-219 sudah mendapat sertifikasi dari Kementerian Perhubungan tetapi pesawat N-219 tipe amphibi masih dalam tahap pengembangan yang akan dilakukan beberapa peningkatan untuk kebutuhan desain dan juga performa. Pesawat N-219 dinilai paling optimum untuk pasar Indonesia.

“Jadi yang dipakai di Indonesia ini kan kebanyakan pesawat tipe twin otter, head to head-nya adalah N219. Namun jika kita menggunakan N-212 itu terlalu besar, cakupan load factor malah jadi rendah, jadi yang paling optimum untuk pasar Indonesia memang yang kapasitas 19 penumpang, supaya load factor-nya terjaga minimal di 80 persen,” katanya.

Penelitian terkait teknologi transportasi ini dilakukan bersama ITB, UGM, serta UI. Di ITB sendiri memiliki jurusan kedirgantaraan yang membedakan dengan kampus lainnya, dan terdapat pengembangan SDM Kemenhub untuk bersekolah double degree di ITB yang bekerja sama dengan Ecole Nationale de l’Aviation Civile (ENAC) di Prancis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper