Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah terus mendorong pengembangan instalasi pengolah sampah menjadi energi listrik atau pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di 12 kota di Indonesia.
Dari 12 kota yang ditunjuk melalui Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan, hingga saat ini baru PLTSa Benowo 9 megawatt (MW) di Surabaya, Jawa Timur, yang berhasil beroperasi secara komersial.
Vice President Public Relations PT PLN (Persero) Arsyadani Ghana Akmalaputri menyampaikan kemajuan proyek PLTSa di 12 kota. Salah satu proyek PLTSa yang diharapkan dapat beroperasi komersial selanjutnya dalam waktu dekat adalah PLTSa Surakarta.
"PLTSa Surakarta saat ini masih dalam proses konstruksi dan kemajuannya sudah mencapai 34,8 persen. Ditargetkan beroperasi komersial pada April 2022," ujar Arsyadani kepada Bisnis, Selasa (18/5/2021).
Selain itu, PLN juga telah menandatangani perjanjian jual beli listrik (PJBL) dengan PT Jakarta Solusi Lestari (JSL) untuk PLTSa Sunter pada 2019. Namun, menurut Arsyadani, proyek tersebut belum bisa beroperasi secara komersial karena belum selesai hingga sekarang.
"Kami terus berkoordinasi dengan PT JSL dan siap menggunakan listrik dari PLTSa jika pembangkit sudah siap beroperasi secara komersial," katanya.
Sebelumnya, PLTSa Benowo di Surabaya baru saja diresmikan pada Kamis (6/5/2021). PLN bekerja sama dengan produsen listrik swasta PT Sumber Organik sampai dengan 2032 untuk membeli listrik PLTSa Benowo senilai US$13,35 sen/kWh.
Adapun, 12 kota/provinsi yang masuk dalam daftar proyek percepatan pembangunan instalasi PLTSa berbasis teknologi ramah lingkungan, adalah Provinsi DKI Jakarta, Kota Palembang, Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi, Bandung, Semarang, Surakarta, Surabaya, Makassar, Denpasar, dan Manado.
Arsyadani menuturkan bahwa PLN siap untuk menjadi pembeli listrik dari PLTSa yang akan dikembangkan di 12 kota tersebut.
"PLN siap mendukung pengembangan pemanfaatan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan, andal dan mengedepankan aspek teknologi berwawasan lingkungan. Sebagai BUMN, PLN pun siap menjalankan penugasan yang diberikan pemerintah," katanya.