Bisnis.com, JAKARTA — Produsen olahan daging, PT Sentra Food Indonesia Tbk. (FOOD) menilai serapan produksi selama Ramadan dan Lebaran belum sesuai harapan. Perusahaan pada awalnya berharap target produksi dan penjualan naik sekitar 30 persen.
Direktur Utama Sentra Food Indonesia Agustus Sani Nugroho mengatakan bahkan serapan produk pada momentum Ramadan dan Lebaran kemarin masih sangat rendah. Bahkan, lebih rendah dari tahun lalu
"Karena masih ketatnya pembatasan akibat pandemi dan sudah semakin tertekan purchasing power masyarakat setelah lebih dari setahun pandemi ini," katanya kepada Bisnis, Selasa (18/5/2021).
Agustus melanjutkan bahwa momentum Lebaran biasanya menjadi periode paling menguntungkan bagi perusahaan. Lazimnya perusahaan dapat mengantongi pertumbuhan pendapatan hingga dua kali lipat dibanidngkan dengan kondisi normal.
Sebelumnya, Agustus mengatakan bahwa saat ini perseroan tengah mengalami kenaikan sejumlah beban biaya.
"Saat ini ada kenaikan bahan baku daging ayam dan sapi sekitar 20 persen, tetapi kami belum menaikan harga jual produk," katanya.
Agustus menyebut kenaikan bahan baku tersebut terjadi baik untuk produk lokal maupun impor. Pasalnya, saat ini perseroan menggunakan bahan baku daging ayam lokal dan sapi impor. Atas kondisi tersebut, Agustus mengatakan akan lebih mengorbankan margin dibandingkan dengan menaikkan harga produk.
Sementara itu, di tengah pandemi Covid-19, kapasitas produksi emiten bersandi FOOD ini hanya terpakai separuh. Total, perusahaan memiliki kapasitas produksi sebanyak 200 ton.
Sebagai gambaran, tahun lalu secara rerata per bulan perseroan hanya mampu menjual 121.000 kilogram (kg) lebih rendah dari 2019 yang rerata per bulan masih 159.000 kg. Penurunan tentu didorong oleh sektor horeka yang lumpuh selama pandemi ini.
Apabila pada 2019 perseroan mampu menjual 100.000 kg ke sektor horeka, tahun lalu penjualan hanya 81.000 kg per bulan. Seiring dengan hal tersebut sektor ritel juga menunjukkan pelemahan permintaan dengan rerata terjual hanya 40.000 kg dibanding periode 2019 yang masih sekitar 59.000 kg per bulan.