Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah tengah mendorong upaya penyaluran komoditas pupuk melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDESMA) untuk memotong banyaknya mata rantai pasok yang diyakini menyebabkan harga tinggi.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar mengatakan telah berdiskusi dengan Menteri BUMN Erick Thohir agar pupuk dapat disalurkan melalui BUMDes dan BUMDESMA.
“Kita sudah ngomong dengan Pak Menteri BUMN Erick Thohir agar pupuk bisa disalurkan melalui BUMDes dan BUMDESMA. Kemudian langsung tidak perlu melalui A,B,C,D, langsung dari [PT] Pupuk ke BUMDes atau BUMDESMA. Pada prinsipnya kita harus memotong mata rantai pasok yang menyebabkan harga tinggi,” ujar Abdul pada acara ‘Halabihalal Gus Menteri dan Ketua BUMDes’, Senin (17/5/2021).
Baca Juga
Abdul mengatakan upaya tersebut dilakukan untuk memfasilitasi pertumbuhan BUMDes yang pada akhirnya ditujukan untuk pertumbuhan ekonomi desa. Caranya, Kemendes PDTT akan terus menghubungkan jaringan yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia, termasuk kementerian/lembaga dan swasta, dengan BUMDes di daerah yang bekerja sama dengan pertanian, perkebunan, dan pertambangan.
Selain berkomunikasi dengan Menteri BUMN, Abdul juga telah berkomunikasi dengan Kementerian ESDM agar BUMDes yang berada di daerah pertambangan dapat dihubungkan dengan perusahaan pertambangan, untuk menjalin kerja sama.
“Dengan perkebunan, misalnya sawit dan seterusnya, kita minta agar BUMDes yang ada di wilayah itu dapat disinergikan dengan perusahaan-perusahaan perkebunan yang ada sehingga, kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan para pekerja dan perusahaan kalau bisa dipenuhi oleh BUMDes [agar] saling mendukung dan menguntungkan antara BUMDes dan perusahaan,” ujarnya.