Bisnis.com, JAARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) optimistis target konstruksi 10 juta sambungan rumah (SR) akan tercapai walau kembali mendapatkan refocusing anggaran.
Seperti diketahui, konstruksi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) pada tahun ini berkurang 110 liter per detik (lpd), atau menjadi 2.184 lpd. Sebelumnya, Kementerian PUPR menargetkan dapat membangun SPAM berkapasitas 2.294 lpd pada 2021.
"[Pembangunan SPAM sebenarnya terbagi menjadi] SPAM perkotaan dan SPAM perdesaan yang berbasis masyarakat. Khusus [SPAM] yang berbasis masyarakat relatif tidak terkena refocusing," kata Kasubdit Perencanaan Teknis SPAM Kementerian PUPR Dades Prinandes kepada Bisnis, Senin (17/5/2021).
Dades berujar SPAM perdesaan pada tahun ini justru bertambah lantaran termasuk dalam program padat karya tunati (PKT) Kementerian PUPR. Program yang dimaksud Dades adalah Penyediaan Air Mium dan Sanitasi Berbasis Masyarakat atau Pamsimas.
Berdasarkan catatan Bisnis, program Pamsimas Kementerian PUPR mendapatkan tambahan anggaran senilai Rp33 milair menjadi Rp910 miliar. Hal tersebut membuat target pelaksanaan desa bertambah 135 desa menjadi 4.390 desa.
Program Pamsimas pada tahun ini ditargetkan dapat menyerap tenaga kerja hingga 46.050 orang. Adapun, program Pamsimas berkontribusi sekitar 17,83 persen pada program PKT Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR.
"[Refocusing] untuk tahun ini tidak terlalu pengaruh, sehingga tidak menurunkan capaian sebesar 2020. Jadi, untuk mengejar rencana strategis [Kementerian] PUPR sangat optimis," ucapnya.
Dades menilai ancaman dalam mengejar target konstruksi SPAM dan SR hingga 2024 justru datang dari kondisi ekonomi nasional. Pasalnya, menurut Dades, daya tarik proyek SPAM dari kaca mata investor tidak terlalu tinggi.
Kontribusi investor dalam memenuhi target konstruksi SPAM dan SR dinilai penitng. Hal tersebut disebabkan oleh kemampuan anggaran negara yang hanya mampu menopang sekitar Rp34,9 triliun atau 32,61 persen dari total target anggaran konstruksi SPAM dan SR nasional.
Sementara itu, SPAM berskema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) mencapai 12 unit dari total pembangunan SPAM hingga 2024 sekitar 31 unit.
Selain daya tarik, Dades juga mengkhawatirkan kemampuan industri jasa konstruksi dalam melakukan investasi apda proyek SPAM. Dades berpendapat pandemi Covid-19 telah menghantam arus kas industri jasa konstruksi.
"Kalau tertarik, mungkin tertari. Tapi, bisa layak tidak [kemampuan finansialnya?]. Ini sebenarnya yang kami khawatirkan, sanggup tidak [sektor] swasta [setelah memenangkan tender SPAM?]," ucapnya.