Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akumindo: UMKM Berharap dari Berkah Hari Raya

Ikhsan tak menampik bahwa daya beli masyarakat masih belum pulih seperti sebelum pandemi Covid-19 melanda. Terutama masyarakat kelas menengah ke bawah di perkotaaan yang banyak kehilangan pekerjaannya.
Pekerja memberi label pada botol kemasan Asam Udang di Rumah produksi Mr. Phep Lhokseumawe, Aceh, Senin ( 29/3/2021). Bisnis UMKM kuliner siap saji yang terdampak pandemi COVID-19 tersebut bertahan dengan melakukan inovasi pelayanan berbasis online dengan menambah aneka varian seperti sambal sunti, keumamah (ikan kayu), Asam Kareng (sambal Teri) yang dijual dari harga Rp15 ribu hingga Rp20 ribu per botol agar tidak gulung tikar./ANTARA FOTO-Rahmad
Pekerja memberi label pada botol kemasan Asam Udang di Rumah produksi Mr. Phep Lhokseumawe, Aceh, Senin ( 29/3/2021). Bisnis UMKM kuliner siap saji yang terdampak pandemi COVID-19 tersebut bertahan dengan melakukan inovasi pelayanan berbasis online dengan menambah aneka varian seperti sambal sunti, keumamah (ikan kayu), Asam Kareng (sambal Teri) yang dijual dari harga Rp15 ribu hingga Rp20 ribu per botol agar tidak gulung tikar./ANTARA FOTO-Rahmad

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun optimistis pelaku UMKM tahun ini akan menikmati berkah dari Ramadan dan Idulfitri walaupun pandemi Covid-19 belum berakhir. Hal tersebut tak terlepas dari pulihnya perekonomian secara bertahap sejalan dengan penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro dan program vaksinasi.

“Sudah lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu karena [aturan] yang diterapkan PPKM mikro, bukan PSBB [Pembatasan Sosial Berskala Besar]. Belum lagi vaksinasi sudah berjalan. Masyarakat sudah percaya diri kembali untuk keluar, tentunya mereka akan spend lagi,” katanya kepada Bisnis belum lama ini.

Walaupun demikian, Ikhsan tak menampik bahwa daya beli masyarakat masih belum pulih seperti sebelum pandemi Covid-19 melanda. Terutama masyarakat kelas menengah ke bawah di perkotaaan yang banyak kehilangan pekerjaannya.

“Masyarakat yang daya belinya masih tinggi itu mereka yang punya tabungan lebih dari Rp1 miliar. Di bawah itu banyak yang kehilangan pekerjaannya. Daya beli mereka itu tentunya belum pulih seperti sebelumnya,” ujarnya.

Terkait dengan adanya larangan mudik, Ikhsan menyebut pihaknya tak bisa berbuat banyak. Pasalnya, pelarangan tersebut diberlakukan untuk meminimalisasi penyebaran virus di tengah masyarakat.

Ikhsan menegaskan optimisme pelaku UMKM terhadap pemulihan ekonomi nasional sejalan dengan keseriusan pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19.

“Tahun lalu UMKM memang menderita karena ada pelarangan mudik. Tapi itu dimaklumi, kalau tahun ini terjadi lagi. Dampaknya lebih ke UMKM di kota-kota besar. Kalau di daerah sebenarnya biasa saja atau tidak begitu,” tuturnya.

Untuk meminimalisasi dampak berbagai pembatasan akibat dari pandemi Covid-19, Ikhsan menyebut pelaku UMKM mau tidak mau harus memanfaatkan platform digital. Sejauh ini, sebagian besar pelaku UMKM sudah memanfaatkan platform tersebut walaupun menemui sejumlah kesulitan.

“[Tahun] 2020 itu banyak yang mulai masuk ke [platform] digital. Banyak yang berhasil omsetnya meningkat karena dari dua sumber. Tapi banyak juga yang sulit untuk masuk karena gaptek [gagap teknologi] atau susah memahami,” ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengatakan apabila langkah pelarangan mudik tak diambil kemungkinan besar angka kasus positif Covid-19 akan meningkat pesat. Kebijakan tersebut diambil berkaca pada kondisi setelah liburan panjang selama setahun terakhir.

“[Kebijakan] tidak mudik diambil dulu agar Covid-19 bisa diatasi dengan cepat. Kita harus berani pahit dulu lah. Perekonomian [selama pandemi Covid-19] ini yang berat sebenarnya di kota. Di daerah itu biasa-biasa saja saya lihat,” tutupnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rezha Hadyan
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper