Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro memperkirakan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2021 masih akan mengalami kontraksi, yaitu sebesar -0,32 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
“Kami memperkirakan PDB akan terkontraksi -0,32 persen yoy, kontraksi yang lebih kecil dari -2,19 persen yoy di kuartal IV/2020,” katanya, Rabu (5/5/2021).
Menurutnya, kemajuan pemulihan ekonomi terhambat dikarenakan kebijakan pemerintah yang memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat akibat meningkatnya kasus baru Covid-19.
Berdasarkan pengeluaran, konsumsi rumah tangga diperkirakan masih akan mengalami kontraksi meski lebih rendah dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Hal ini didukung oleh keyakinan konsumen yang meningkat di tengah berjalannya program vaksinasi Covid-19.
Pembentukan modal tetap bruto tahunan (PMTB) atau investasi juga masih akan mengalami kontraksi namun pada tingkat yang lebih rendah dibandingkan kuartal IV/2021, terutama didorong oleh investasi publik.
Baca Juga
Sementara itu, ekspor dan impor secara tahunan diperkirakan meningkat signifikan dari kuartal sebelumnya, dikarenakan penguatan pemulihan ekonomi global, terutama di China dan Amerika Serikat, yang merupakan negara mitra dagang utama Indonesia.
Pengeluaran pemerintah pun secara tahunan diperkirakan terus tumbuh, terutama pengeluaran untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional dan pengadaan vaksin Covid-19.