Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CEO Intel Sebut Kelangkaan Chip Akan Berlangsung Beberapa Tahun

Perusahaan di seluruh dunia mengatakan mereka memprediksi kendala rantai pasokan karena tumpukan logistik dan kekurangan chip akan terus berlanjut di sebagian besar 2021.
Papan logo Intel di kantor pusatnya di Santa Clara, California, AS/Bloomberg
Papan logo Intel di kantor pusatnya di Santa Clara, California, AS/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Kekurangan semikonduktor global yang mengguncang berbagai industri kemungkinan tidak akan terselesaikan selama beberapa tahun lagi.

Chief Executive Officer baru Intel Corp. Pat Gelsinger mengatakan perusahaan sedang membangun ulang beberapa pabriknya untuk meningkatkan produksi dan mengatasi kekurangan chip di industri otomotif. Menurutnya, mungkin diperlukan setidaknya beberapa bulan sebelum ketegangan pada pasokan mulai mereda.

“Kami memiliki beberapa tahun hingga kami dapat mengejar permintaan yang melonjak ini di setiap aspek bisnis,” kata Gelsinger, dilansir Bloomberg, Senin (3/5/2021).

Permintaan semikonduktor meningkat pada 2020 karena konsumen memborong gadget untuk bekerja atau belajar dari rumah selama pandemi. Perusahaan di seluruh dunia mengatakan mereka memprediksi kendala rantai pasokan karena tumpukan logistik dan kekurangan chip akan terus berlanjut di sebagian besar 2021.

Krisis global telah melambungkan perusahaan semikonduktor ke pusat perhatian dan ke puncak agenda politik. Pemerintahan Biden bulan lalu mengatakan kepada perusahaan semikonduktor bahwa dia memiliki dukungan bipartisan untuk pendanaan pemerintah guna mengatasi kekurangan tersebut.

Gelsinger mengatakan dominasi AS dalam industri telah menyusut begitu banyak sehingga hanya 12 persen dari manufaktur semikonduktor dunia yang berada di negara tersebut saat ini, dari 37 persen pada seperempat abad yang lalu

“Ini adalah industri yang besar dan kritis dan kami ingin ada lebih banyak pekerjaan dan kendali masa depan teknologi jangka panjang di tanah Amerikai," katanya

Kendala pasokan menghantam beragam industri, dengan perusahaan teknologi dan pembuat mobil sama-sama mengalami pengurangan produksi dan kehilangan pendapatan karena kejatuhan tersebut.

Hal ini telah memaksa seluruh industri otomotif untuk memangkas produksi, dengan Ford mengumumkan kekurangan tersebut kemungkinan akan mengurangi produksi sebesar 1,1 juta kendaraan tahun ini.

Jaguar Land Rover Automotive Plc, Volvo Group dan Mitsubishi Motors Corp. baru-baru ini bergabung dengan daftar pabrik yang menganggur. Apple Inc. memperingatkan kendala pasokan menghambat penjualan iPad dan Mac.

Sementara itu, Chairman Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. Mark Liu mengatakan bahwa perusahaannya, setelah mendengar tentang kekurangan pada akhir tahun lalu, mencoba memproduksi sebanyak mungkin chip untuk perusahaan mobil.

“Hari ini, kami pikir dua bulan ke depan, kami dapat mengejar [untuk] persyaratan minimum pelanggan kami pada akhir Juni,” katanya.

Menurut Liu, kekurangan pasokan hanya dapat diatasi pada akhir tahun atau awal 2022. Ada jeda waktu, khususnya dalam chip mobil, karena rantai pasokannya panjang dan rumit.

Liu juga berusaha meredakan kekhawatiran bahwa perusahaan AS mengandalkan pemasok Asia, yang menyumbang 75 persen dari manufaktur.

“Ini bukan tentang Asia atau bukan Asia, karena kekurangan akan terjadi di mana pun produksinya berada,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper