Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkeu Kritisi Setoran BUMN, Hanya 10 BUMN yang Aktif

Dilihat dari LKPP, Kemenkeu melihat 80 persen dari dividen itu ada disetor oleh sedikit lebih dari 10 BUMN.
Menteri BUMN Eric Thohir dalam konferensi pers terkait dengan penunjukkan bank Himbara sebagai bank mitra umum pemerintah di Istana Merdeka, Rabu (24/6/2020)/ Istimewa
Menteri BUMN Eric Thohir dalam konferensi pers terkait dengan penunjukkan bank Himbara sebagai bank mitra umum pemerintah di Istana Merdeka, Rabu (24/6/2020)/ Istimewa

JAKARTA -- Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rionald Silaban mengatakan bahwa badan usaha milik negara (BUMN) hadir untuk meningkatkan pendapatan negara baik berupa dividen, pajak, hingga bukan pajak. Akan tetapi tidak banyak perseroan yang berkontribusi.

“Dilihat dari LKPP [laporan keuangan pemerintah pusat], bisa dilihat bahwa 80 persen dari dividen itu ada disetor oleh sedikit lebih dari 10 BUMN,” katanya pada acara IFG Progress Launching, Rabu (28/4/2021).

Rionald menjelaskan bahwa saat ini masih banyak BUMN yang bergulat dengan dirinya sendiri sehingga masih membutuhkan bantuan pemerintah. Stimulus tersebut bisa dalam bentuk penyertaan modal negara sampai bantuan kebijakan.

“Kita juga tahu beberapa BUMN menunjukkan performa yang kurang menggembirakan,” jelasnya.

Salah satu perseroan tersebut, papar Rionald, ada di sektor asuransi dan penjaminan. Untuk tahun lalu, Kemenkeu masih memahami apabila tahun lalu kinerja industri tersebut negatif. Akan tetapi, ketika ditelisik, tahun-tahun sebelumnya ternyata juga terjadi penurunan kinerja.

Menteri BUMN Erick Thohir pun telah memberi perhatian lebih dengan melakukan banyak program seperti restrukturasi dan perampingan melalui holding.

“Untuk kami di Kemenkeu, pasang surut kinerja BUMN menjadi catatan. Ini jadi alat kami untuk melihat kembali kebijakan yang telah dilakukan dalam pengelolaaan BUMN sehingga harapannya target bisa tercapai,” ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper