Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Era Mobil Listrik, Industri Komponen Bersiap

Pandemi Covid-19 membawa berkah tersendiri bagi industri komponen otomotif untuk mendiversifikasi bisnis menyambut era mobil listrik.
Filter Sakura produk Selamat Sempurna/smsm.co.id
Filter Sakura produk Selamat Sempurna/smsm.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — Industri komponen otomotif merupakan salah satu bisnis yang terancam ke depan seiring dunia menuju era mobil listrik. Meski demikian, peluang selalu ada dalam setiap himpitan.

Ketua Umum Gabungan Industri Alat-alat Mobil dan Motor (GIAMM) Hamdhani Dzulkarnaen Salim mengatakan peluang pertama masih adanya waktu mempersiapkan diri karena pandemi yang masih terjadi saat ini.

Sebagai gambaran saat ini pemerintah telah menetapkan target bahwa pada 2025 produksi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai atau KBLBB mencapai 400.000 unit untuk roda empat dan 1,76 juta unit roda dua.

Target produksi itu akan terus meningkat hingga pada tahun 2030 yang akan mencapai 600.0000 unit roda empat dan 2,45 juta unit roda dua

"Target pemerintah itu dibuat sebelum pandemi dimana tahun 2025 akan diproduksi 2 juta kendaraan dengan 20 persenya adalah EV, demikian juga untuk 2W [motor]. Angka itu rasanya harus direvisi karena dengan adanya pandemi market terkoreksi cukup dalam," katanya kepada Bisnis, Rabu (28/4/2021).

Selanjutnya, Hamdhani menyebut dari sisi definisi. Dia berharap definisi dari EV adalah termasuk Hybrid, PHEV dan BEV.

Pasalnya, jika definisi EV dapat disebut seperti itu maka anggota GIAMM akan sedikit lebih longgar karena adanya potensi dari kendaraan hybrid. Secara keseluruhan, Hamdhani memastikan para anggota GIAMM sedang mempersiapkan diri.

"Anggota kami secara umum saat ini sedang mempersiapkan diri dengan melakukan diversifikasi dan sebagainya. Harapannya kondisinya akan lebih siap nanti," ujarnya.

Adapun saat ini sejumlah pabrikan telah menyatakan komitmen untuk produksi mobil listrik di Indonesia. Pabrikan otomotif asal Korea Selatan Hyundai telah membenamkan investasi senilai Rp20 triliun untuk membangun pabrik.

PT Hyundai Motors Indonesia menyatakan fasilitas produksi tersebut akan mulai produksi mobil listrik pada Maret atau April 2022. Namun pabrik itu tidak hanya akan memproduksi mobil listrik, tapi juga tetap mobil berbahan bakar konvensional. 

Begitu pula Mitsubishi yang menyatakan akan produksi mobil listrik di Indonesia. Tren mobilitas global menunjukkan pergeseran secara perlahan dari kendaraan konvensional menuju elektrifikasi. Isu peralihan teknologi ini pun menjelma sebagai bahan diskusi di berbagai negara.

Komitmen produksi mobil listrik juga datang dari penguasa pasar otomotif Tanah Air, Toyota. Pabrikan telah menyatakan akan mulai produksi pada 2023. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ipak Ayu
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper