Bisnis.com, JAKARTA — Kejayaan tambang emas di California, Amerika Serikat, tampaknya akan segera berakhir. Pasalnya, pemerintah negara bagian tersebut berencana untuk mengakhiri penambangan minyak di wilayah itu.
Seperti dilansir Earther pada Selasa (27/4/2021), Gubernur California Gavin Newsom telah mengumumkan rencananya untuk menghentikan produksi minyak di wilayahnya pada 2045.
Belum diketahui bagaimana implementasi dari rencana tersebut. Namun, yang jelas, upaya tersebut akan dilakukan melalui Rencana Lingkup Perubahan Iklim yang dimaksudkan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mencapai netralitas karbon oleh tahun yang sama.
Gubernur secara bersamaan memerintahkan Departemen Konservasi California untuk berhenti mengeluarkan izin pengeboran baru pada Januari 2024.
Langkah tersebut menjadikan California negara bagian pertama yang berkomitmen untuk mengakhiri penambangan minyak. Meskipun tahun 2045 masih jauh, ini masih merupakan taruhan bahwa energi bersih dan transportasi akan tumbuh ke titik di mana minyak tidak akan menjadi masalah bagi ekonomi lokal.
Apakah negara bagian lain mengikuti atau tidak adalah masalah lain. California adalah produsen minyak mentah terbesar ketujuh di AS pada 2020, memproduksi 145 juta barel, tetapi tidak seberapa jika dibandingkan dengan perusahaan kelas berat di Texas (1,8 miliar barel), North Dakota (431 juta barel) dan New Mexico (379 juta barel).
Negara bagian lain mungkin enggan mengakhiri ekstraksi minyak jika memberi terlalu banyak pukulan finansial. Meskipun rencana tersebut pada akhirnya menjadi kabar baik bagi lingkungan, efek simbolisnya mungkin lebih besar daripada dampak praktisnya.