Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif merevisi target wisatawan mancanegara dan domestik yang tertuang dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2016-2021.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya mengatakan RPJM yang disusun setiap 5 tahun ini mengalami revisi saat terjadinya pandemi Covid-19.
"Kami juga sudah melakukan penyesuaian-penyesuaian target terutama wisatawan mancanegara karena wisatawan mancanegara itu kan border ditutup jadi kita tidak mungkin menyesuaikan dengan target RPJM," ujar Nia, dikutip dari Antara, Kamis (22/4/2021).
Nia menyebutkan RPJM tahun ini untuk wisatawan mancanegara menjadi 4 juta pergerakan dari yang awalnya 19 juta pergerakan. Untuk nilai devisanya menjadi US$4,8 miliar dan ekspor ekonomi kreatif menjadi sebesar US$17,45 miliar.
"Untuk wisatawan nusantara dari 320 juta pergerakan disesuaikan sampai 180 juga pergerakan. Karena tidak hanya wisatawan mancanegara yang menghadapi tantangan dengan ditutupnya border, wisatawan nusantara pun sama mengalami tantangan," kata Nia.
Berdasarkan statistik, masa panen wisatawan nusantara itu saat mudik lebaran tetapi sedangkan akibat Covid-19 mudik lebaran ditiadakan. Tak hanya itu, peak season lainnya adalah saat liburan anak sekolah dan liburan akhir pekan.
Baca Juga
Untuk memulihkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif, Kemenparekraf pun melakukan beberapa strategi salah satunya adalah mengkampanyekan protokol kesehatan pada destinasi wisata dengan standar CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability).
"Reborn kami adalah wisatawan nusantara jadi strategi untuk pencapaian target, strateginya adalah lebih mengkampanyekan protokol kesehatan atau destinasi-destinasi yang sudah menerapkan protokol dengan baik dan mendapat sertifikasi," ujar Nia.