Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah tidak memasang target terkait dengan jumlah wisatawan mancanegara yang akan diundang masuk ke dalam negeri melalui penerapan konsep travel bubble mulai April mendatang.
Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf R. Kurleni Ukar mengatakan pemerintah tidak memfokuskan diri dengan mematok target jumlah wisatawan. Fokus pemerintah, sambungnya, bukan lagi jumlah, melainkan kualitas wisatawan.
"Pemerintah tidak bicara target jumlah wisman terlebih dulu. Kendati kecil tapi berkualitas. Paradigmanya bukan lagi kuantitas, tapi kualitas," ujar Kurleni ketika dihubungi, Selasa (13/4/2021).
Pemerintah, sambungnya, terus melakukan koordinasi, khususnya dengan negara-negara yang telah melakukan Travel Coridor Arrangement (TCA) seperti China, Singapura, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab.
Kendati koordinasi terus dilakukan, Kurleni mengatakan sampai dengan saat ini belum ada negara yang membuka arus wisatawan untuk melakukan perjalanan lintas teritorial, kecuali perjalanan khusus untuk tujuan tertentu.
Dari aspek destinasi, pemerintah saat ini sedang mempersiapkan 3 destinasi utama yang akan dijadikan uji coba tahap pertama sebagai safe travel corridor, yaitu Bali, Batam, dan Bintan.
Untuk Bali, terdapat 3 zona yang akan dipersiapkan, antara lain, Nusa Dua, Ubud dan Sanur. Sementara di Bintan, pemerintah menyiapkan kawasan pariwisata khusus seperti Lagoi dan untuk Batam kawasan Nongsa.
Selain menyiapkan destinasi, pemerintah juga mengakselerasi vaksinasi di setiap zona prioritas, mengatur regulasi, serta menyiapkan aplikasi dan asuransi. Proses persiapan tersebut sedang dikoordinasikan antar kementerian dan lembaga maupun dengan masing masing pemerintah daerah.