Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adhi Karya Akan Hati-Hati Investasi Tahun Ini

Adhi Karya hanya akan melakukan investasi pada proyek-proyek infrastruktur dengan potensi yang besar.
Pekerja beraktivitas di proyek yang dikerjakan PT Adhi Karya./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja beraktivitas di proyek yang dikerjakan PT Adhi Karya./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - PT Adhi Karya (Persero) Tbk. menyatakan akan berhati-hati dalam melakukan investasi pada 2021. Seperti diketahui, bisnis investasi yang dimaksud perseroan adalah konstruksi proyek besar, seperti jalan tol dan bendungan.

Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson mengatakan hal tersebut disebabkan oleh kecilnya nilai ekuitas perseroan, yakni di level Rp5,6 triliun. Menurutnya, Adhi Karya merupakan badan usaha milik negara (BUMN) bidang konstruksi dengan ekuitas terkecil.

"Ini yang membuat kami harus hati-hati dalam melakukan investasi. [Kriteria] kami melakukan investasi, tentu yang exit-nya harus mudah," ucapnya dalam webinar "Mengukur Infrastruktur", Rabu (21/4/2021).

Dengan kata lain, Adhi Karya hanya akan melakukan investasi pada proyek-proyek infrastruktur dengan potensi yang besar. Oleh karena itu, ujar Entus, proyek tersebut harus memiliki angka internal rate of return (IRR) atau lalu lintas harian rata-rata (LHR) yang tinggi.

Entus mengatakan pihaknya saat ini sedang mengikuti tender beberapa proyek besutan pemerintah maupun pihak swasta. Adapun, lanjutnya pemilihan proyek investasi tersebut disesuaikan dengan kondisi keuangan perseroan.

"Kalau kami memilih banyak [proyek] di investasi dan tidak bisa deliver, ini akan muncul persoalan besar. Oleh karena itu kami memilih [proyek investasi dengan imbal balik berskema] pembiayaan langsung, ada yang [berskema] availability payment dan lainnya," ucapnya.

Dengan kata lain, Entus menyampaikan pihaknya hanya akan memilih proyek investasi yang tidak akan mempengaruhi buku perseroan. Maka dari itu, lanjutnya, perseroan hanya akan memilih proyek investasi dengan pembiayaan langsung atau dengan pembiayaan kreatif.

Berdasarkan laporan keuangan Desember 2020, ADHI mencatatkan total aset senilai Rp38,09 triliun dengan kas dan setara kas senilai Rp2,36 triliun pada akhir 2020.

Sementara itu, kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi tercatat minus Rp518,54 miliar dan kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan minus Rp1,75 triliun.

Adapun, pendapatan ADHI tercatat Rp10,82 triliun atau merosot 29,27 persen dibandingkan perolehan pada tahun sebelumnya Rp15,30 triliun. Selanjutnya, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp23,97 miliar atau anjlok 96,39 persen dari laba sebelumnya Rp663,80 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper