Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembangan B40 Bisa Dijalankan Tahun Depan, Asalkan ...

Saat ini pengembangan B40 masih terbagi menjadi 2 opsi campuran yakni dengan fatty acid methyl ester (FAME) dan campuran green diesel.
Petugas mengisi bahan bakar B30 ke kendaraan saat peluncuran uji jalan Penggunaan Bahan Bakar B30 untuk kendaraan bermesin diesel di halaman Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (13/6/2019)./Antara - Aprillio Akb
Petugas mengisi bahan bakar B30 ke kendaraan saat peluncuran uji jalan Penggunaan Bahan Bakar B30 untuk kendaraan bermesin diesel di halaman Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (13/6/2019)./Antara - Aprillio Akb

Bisnis.com, JAKARTA — Program pengembangan biodiesel 40 persen dapat diimplementasikan pada tahun depan setelah dipastikan tidak akan dikembangkan pada tahun ini.

Wakil Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Togar Sitanggang mengatakan pada saat ini pengembangan B40 masih terbagi menjadi 2 opsi campuran yakni dengan fatty acid methyl ester (FAME) dan campuran green diesel.

Menurut Togar, apabila menggunakan FAME sebagai campuran biodiesel, seharusnya hal itu sudah siap dilaksanakan pada tahun depan.

"Kalau bicara B40 dengan FAME itu mungkin bisa dilakukan tahun depan dengan kapasitas produksi yang ada saat ini," katanya dalam webinar yang digelar pada Rabu (21/4/2021).

Sementara itu, pengembangan B40 bisa saja diprediksi molor selama dua atau tiga tahun ke depan apabila menggunakan campuran green diesel yang tengah dikembangkan oleh PT Pertamina (Persero).

Menurut Togar, B40 dengan campuran green diesel baru akan dapat diimplementasikan pada 2023 atau bahkan 2024 dan dinilai tidak akan mencapai 40 persen, tetapi  hanya mencapai sekitar 32,5 persen atau 35 persen.

"Kita harus liat dulu roadmap atau rencana Pertamina untuk green diesel dan juga sebenarnya B40 ini harus ada investasi baru khusus untuk produksi green diesel-nya, jadi paling mentok rencana 32 persen kalau kita mengharapkan coprocessing-nya Pertamina," jelasnya.

Sementara itu, Kasbudit Keteknikan & Lingkungan Bioenergi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Effendi Manurung mengatakan pihaknya belum dapat memastikan kapan pengembangan B40 akan mulai dilaksanakan.

Menurut dia, masih perlu adanya diskusi dengan berbagai pihak mulai dari konsumen, produsen kendaraan, dan pengelola limbah. Dengan hal itu, pengembangan B40 tidak bisa secara cepat dilakukan.

"Tentunya kami yang bertugas memastikan ketersediaan energi di sisi kami bisa secepatnya dilakukan, tetapi untuk secepat itu harus perlu dukungan seluruh stakeholder baik itu dari produsen, pengguna, limbahnya, itu semua sama-sama, jadi agak sulit saya menyampaikan targetnya," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper