Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tekan Biaya Produksi, Pabrik Morinaga Terapkan Industry 4.0

Perseroan telah memiliki peta jalan transformasi teknologi untuk memenuhi lima pilar Indonesia Industry 4.0 Readiness Index, yaitu manajemen dan organisasi, orang dan budaya, produk dan layanan, teknologi, serta operasi pabrik.
Produksi susu cair anak-anak. /morinagaplatinum.com
Produksi susu cair anak-anak. /morinagaplatinum.com

Bisnis.com, JAKARTA — Produsen pengolahan susu, PT Kalbe Morinaga Indonesia (KMI) membeberkan peta jalan industri 4.0 perseroan yang bertajuk Total Productive Maintenance (TPM).

KMI juga merupakan salah satu perusahaan yang meraih penghargaan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI) 4.0 tahun lalu dari Kementerian Perindustrian.

Manufacturing Head of PT Kalbe Morinaga Indonesia Yudha Agus Tri Basuki mengatakan saat ini perseroan telah memiliki peta jalan transformasi teknologi untuk memenuhi lima pilar INDI 4.0, yaitu manajemen dan organisasi, orang dan budaya, produk dan layanan, teknologi, serta operasi pabrik.

“Tujuan dari penerapan TPM adalah untuk mengurangi biaya produksi dan menciptakan lini produksi yang tangguh dan menghasilkan profit yang tinggi,” katanya melalui siaran pers, Rabu (21/4/2021).

Yudha menuturkan mulai periode 2014, berdasarkan TPM perusahaan yang memproduksi susu bubuk bayi, susu bubuk specialty, dan susu bubuk untuk ibu hamil ini telah memasuki tahapan excellent manufacturing dan menerapkan konsep smart factory 4.0.

Pada tahapan tersebut, perseroan berupaya menghilangkan hambatan dan kerugian untuk mendapatkan proses bisnis yang efisien serta mengurangi dan mengoptimalkan biaya.

Perusahaan yang turut serta dalam Hannover Messe 2021: Digital Edition itu memperkenalkan ekosistem digital untuk meningkatkan produktivitas karyawan dengan menggeser cara kerja dari proses manual ke proses otonom. Ekosistem ini dinamakan KMI Smart Integrated System (KISS).

“Sebagian besar proyek dilakukan oleh sumber daya internal perusahaan, sehingga upskilling dan reskilling karyawan adalah bagian penting dari aktivitas, untuk mendorong budaya digital yang lebih kuat,” ujar Yudha.

Selanjutnya, KMI menerapkan smart enterprise yang merupakan pengembangan smart factory untuk melakukan transformasi pada skala korporasi. Pada tahap ini, terjadi transformasi smart factory sehingga memiliki beberapa fungsi seperti reseach and development (R&D) melalui future lab, kreasi bersama pelanggan (customer co-creation), dan pemasok cerdas (smart suppliers).

“Pada periode ini, kami fokus pada sistem produksi di pabrik, dan di periode berikutnya dikembangkan dalam skala yang lebih besar dengan mengintegrasikan seluruh rantai pasokan, baik secara korporat maupun global,” kata Yudha.

Adapun KMI merupakan salah satu perusahaan dari Kalbe Group. Pada 2005 Kalbe dan Morinaga Milk Industry Co., Ltd., perusahaan pengolahan susu terkemuka dari Jepang, membentuk perusahaan joint venture tersebut.

Saat ini, fasilitas produksi KMI berada di Cikampek, di atas lahan seluas 52.000 m2 dengan kapasitas terpasang 37.200 ton per tahun. Pabrik KMI di Cikampek, Jawa Barat memiliki lima lini produksi dan kapasitas gudang sebesar 8.400 palet.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ipak Ayu
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper