Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia mencatat lalu lintas penerbangan sepanjang kuartal I/2021 masih mengalami deviasi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dengan pola yang mulai membaik pada Maret 2021.
Manajer Humas AirNav Indonesia Yohanes Harry Douglas Sirait menjabarkan secara total pergerakan pesawat selama 3 bulan berjalan tahun ini mencapai 264.651. Rinciannya, pada Januari 2021, total pergerakan mencapai 93.681, kemudian diikuti 78.059 pada Februari 2021 serta sebanyak 95.911 pergerakan pada Maret 2021.
Jumlah pergerakan pada Januari 2021 mengalami deviasi hingga 41 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020. Pada Februari 2021, deviasi juga mencapai 48 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. Sebaliknya pada Maret 2021, deviasi mulai membaik mencapai 29 persen.
"Kalau melihat dari data yang ada, sebetulnya penerbangan domestik pertumbuhannya cukup baik sampai dengan titik deviasi sebesar 29 persen pada Maret. Tapi untuk internasional memang turun drastis. Karena penerbangan internasional masih sangat dibatasi," ujarnya, Selasa (20/4/2021).
Yohanes menjelaskan pergerakan lalu lintas udara masih cenderung naik dan turun karena sangat bergantung dan mengacu kepada aturan pemerintah termasuk regulasi di masing-masing bandara baik kedatangan maupun keberangkatan.
Di sisi lain, penerbangan internasional memang masih mengalami penurunan drastis. Pada Januari 2021 - Maret 2021 masing -masing jumlah pergerakan yang berhasil dicatat oleh AirNav adalah 3.264, 3.062, serta sebanyak 3.891.
Secara berurutan pergerakan internasional tersebut turun sebesar 85 persen, 82 persen, serta 65 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Hal tersebut karena aturan pembatasan penerbangan di beberapa negara yang rutin mengadakan penerbangan ke atau dari Indonesia ato pun yang biasa sekedar lewat di atas langit Indonesia.
Selama pandemi ini, AirNav bahkan melakukan sistem open-slot akibat kuantitas penerbangan sedang menurun. Sistem slot terbuka diharapkan membuat maskapai lebih fleksibel dan memberikan sedikit kelonggaran masa berlaku.