Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai turunnya jumlah penumpang kereta api selama kuartal I/2021 hingga 70 persen turut dipengaruhi oleh aktivitas transportasi di Jakarta yang masih menurun.
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Djoko Setijowarno mengatakan mobilitas masyarakat masih rendah. Pasalnya, mayoritas masyarakat saat ini masih bisa bekerja dari rumah. Bukan saja bekerja, aktivitas sosial dan budaya pun tengah menurun.
"Aktivitas sosial, ekonomi, budaya di Jakarta masih menurun. Orang di daerah rapat cukup dengan Zoom," katanya, Senin (19/4/2021).
Bukan itu saja, Djoko juga menyebut saat ini anggaran perjalanan dari pemerintah daerah juga ikut dipangkas lantaran membantu penanganan pandemi Covid-19. Hal tersebut dinilai mempengaruhi aktivitas transportasi.
Meski begitu, dia menilai PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI yang dalam hal ini terdampak dari merosotnya jumlah penumpang tersebut dapat memanfaatkan aset yang ada. Jangan hanya fokus pada kereta penumpang, tetapi dapat memaksimalkan angkutan logistik yang ada.
Sebelumnya, VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan KAI mengalami kemerosotan jumlah penumpang hingga 70 persen sepanjang kuartal I/2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga
Dia menjelaskan volume angkutan penumpang Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) dan Kereta lokal pada kuartal I/2021 adalah sebanyak 5,67 Juta pelanggan. Jumlah ini, lanjutnya, turun 70 persen dibandingkan dengan kuartal I/2020 yang mampu melayani sebanyak 18,94 juta pelanggan.
“Penurunan tersebut terjadi dikarenakan masih berlangsungnya pandemi Covid-19 pada kuartal I/2021. Hal itu berdampak dimana masih banyak masyarakat yang membatasi mobilitasnya,” ujarnya.