Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Komoditas Masih Jadi Faktor Penopang Ekspor RI

Dorongan terbesar terhadap kinerja ekspor terdapat pada harga komoditas utama ekspor seperti minyak sawit dan batu bara.
Ilustrasi petani memanen kelapa sawit
Ilustrasi petani memanen kelapa sawit

Bisnis.com, JAKARTA – Peran harga komoditas dinilai memainkan peran besar terhadap kinerja positif ekspor pada kuartal I 2021. Meski demikian, struktur ekspor kali ini tetap lebih solid dengan kontribusi produk industri manufaktur yang makin besar.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal berpandangan dorongan terbesar terhadap kinerja ekspor terdapat pada harga komoditas utama ekspor seperti minyak sawit dan batu bara. Dia tidak memungkiri jika produk manufaktur mulai memberi kontribusi terhadap ekspor, tetapi jumlahnya belum signifikan.

“Sejauh ini harga komoditas memainkan peran yang jauh lebih besar. Produk manufaktur memang lebih baik pertumbuhannya dibandingkan dengan 2011, tetapi masih terbatas di besi dan baja dan otomotif. Sementara permintaan otomotif saat pandemi cenderung tertahan,” kata Faisal ketika dihubungi, Minggu (18/4/2021).

Faisal mengamini pula bahwa struktur ekspor pada 2021 lebih baik dari pada 10 tahun lalu. Tetapi untuk menyebutkan bahwa kontribusi ekspor telah didominasi produk industri pengolahan dia nilai masih terlalu dini.

“Untuk produk manufaktur seperti otomotif, mekanik, dan produk listrik kontribusi terhadap ekspor masih sedikit,” lanjutnya.

Terpisah, ekonom Universitas Indonesia Fithra Faisal Hastiadi menyebutkan kinerja ekspor Indonesia sejatinya telah mulai menikmati kontribusi produk manufaktur seiring dengan hadirnya investasi yang menopang industri. Di sisi lain, surplus yang dinikmati Indonesia pada kuartal I pun tetap dinikmati meskipun impor cenderung naik.

“Kalau melihat catatan neraca sebelumnya, surplus kerap terjadi karena impor turun. Namun pada tiga bulan pertama impor juga naik dan  PMI ekspansif, kondisi ini menopang aktivitas produksi yang mulai terlihat sejak pertengahan 2020,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper