Bisnis.com, JAKARTA - Negara-negara G20 kemungkinan besar akan sepakat untuk memperpanjang program penangguhan utang bagi negara miskin dalam kerangka Debt Service Suspension Initiative (DSSI) hingga akhir tahun ini.
Presiden Bank Dunia David Malpass mengumumkan hal itu dalam konferensi pers pembukaan World Bank-IMF Spring Meeting 2021, setelah sebelumnya bertemu dengan para pemimpin keuangan G20.
"Ada dukungan terhadap perpanjangan DSSI. Kami akan sangat menyambut keputusan tersebut. Bank Dunia bekerja sama dengan IMF dalam mendukung implementasi G20 Common Framework," katanya, Rabu (7/4/2021).
Dia melanjutkan, untuk pulih sepenuhnya dari pandemi, lebih banyak upaya yang dibutuhkan dunia. Perpanjangan
G20 pada Oktober tahun lalu memperpanjang program yang semula akan berakhir pada Desember 2020, hingga Juni, dan setuju untuk mempertimbangkan perpanjangan enam bulan kemudian.
Perpanjangan penangguhan pembayaran utang itu mungkin akan menjadi yang terakhir.
Baca Juga
Menurut Bank Dunia, DSSI yang mulai berlaku Mei tahun lalu memberikan bantuan US$ 5 miliar ke lebih dari 40 negara pada 2020.
David juga mengatakan Bank Dunia telah membuat kemajuan yang baik dalam membantu negara-negara melewati pandemi, tetapi masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berbasis luas tanpa merusak lingkungan atau membuat ratusan juta keluarga dalam kemiskinan.
David dalam pernyataannya juga menggarisbawahi laporan terbaru World Economic Outlook yang mengungkap bahwa China, Amerika Serikat, dan India, menjadi tiga negara pendorong utama pemulihan global. Namun demikian, dia juga menekankan adanya ketimpangan pemulihan di antara negara-negara dunia, terutama dalam hal distribusi dan penyuntikkan vaksin.
Selain mendiskusikan kerentanan utang, pertemuan pada pekan ini juga akan membahas rencana aksi iklim dan kebutuhan sumber daya dunia.