Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian mendorong percepatan penerapan teknologi dan inovasi di Era Industri 4.0 pada sektor industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika (ILMATE). Sektor ini pun akan menjadi sektor terbesar yang ditampilkan dalam gelaran Hannover Mese 2021.
Di sektor ILMATE, dukungan terhadap pelaksanaan transformasi industri 4.0 antara lain melalui Program Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0). Program ini memberikan asesmen kesiapan dan pendampingan kepada perusahaan industri manufaktur dalam implementasi industri 4.0.
"Hingga saat ini telah dilakukan asesmen INDI 4.0 terhadap 202 perusahaan otomotif, 28 perusahaan logam, 26 perusahaan elektronika dan 25 perusahaan alat kesehatan," ujar Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kemenperin Taufiek Bawazier dalam pembukaan perkonferensi Hannover Mese 2021 untuk sektor ILMATE, Kamis (8/4/2021).
Dia menyampaikan keikutsertaan sejumlah perusahaan bidang ILMATE dalam Hannover Messe 2021 menunjukkan antusiasme sektor industri untuk dapat mempercepat adopsi teknologi industri dan terhubung dengan pasar dan pemangku kepentingan yang lebih luas.
Menurutnya, akan ada sebanyak 54 perusahaan sektor ILMATE mengikuti pameran Hannover Messe 2021 dan merupakan sektor terbesar di antara yang ditampilkan oleh Indonesia.
Salah satu Co-Exhibitor dari sektor ILMATE yaitu PT Yogya Presisi Teknikatama Industri yang akan melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Toolcraft AG Jerman untuk kerja sama pengembangan produk mesin pesawat dan alat kesehatan produk implant.
"Hal itu bertujuan untuk mendukung program substitusi impor yang dicanangkan Menteri Perindustrian. Penandatanganan MoU [memorandum of understanding] akan dilakukan sebelum pembukaan resmi Pameran Hannover Messe 202, disaksikan oleh Presiden Joko Widodo," ujar Taufik.