Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Migas di Bawah Target, Menteri ESDM Singgung Pertamina EP

SKK Migas memaparkan hasil produksi pada periode kuartal I/2021 tercatat di bawah target yang ditetapkan.
Ilustrasi kilang minyak. /Bisnis.com
Ilustrasi kilang minyak. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menekankan perlunya usaha yang lebih keras dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) agar selisih produksi dan lifting di tahun 2021 dapat terpenuhi.

Dia juga menyinggung Pertamina EP yang saat ini realisasi produksinya masih di bawah target.

“Dalam beberapa kali pembahasan, ada beberapa hal yang menjadi penyebab penurunan produksi. Untuk menyelesaikan masalah, seluruh pimpinan dan seluruh pegawai Pertamina agar kerja keras untuk mencari solusi dan untuk segera meningkatkan aktivitas pemboran, work over dan well service, ataupun melakukan langkah terobosan lainnya untuk menaikkan produksi,” katanya seperti dikutip dalam keterangan resminya, Selasa (5/4/2021).

Terkait dengan pengelolaan produksi pada wilayah-wilayah kerja utama Indonesia, Arifin memberikan arahannya secara khusus. Disebutkan untuk transisi Blok Rokan, agar dapat dikelola dengan baik.

Dalam hal ini KKKS Chevron Pacific Indonesia dan Pertamina Hulu Rokan harus bahu membahu untuk mendiskusikan dan menyelesaikan berbagai proses pengalihan Blok Rokan.

Sementara itu, untuk Lapangan Banyu Urip, saat ini produksinya turun lebih cepat dari waktu yang diperkirakan.

SKK Migas memaparkan hasil produksi pada periode kuartal I/2021 tercatat di bawah target yang ditetapkan.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, capaian produksi migas mencapai 1,86 juta barel minyak ekuivalen per hari (BOEPD) atau 99,2 persen dari target yang ditetapkan.

"Seperti kita ketahui, terdapat beberapa kendala yang menyebabkan realisasi kuartal pertama 2021 masih berada di bawah target," katanya.

Oleh karena itu, SKK Migas bersama dengan Kementerian ESDM serta KKKS menyelenggarakan kegiatan focus group discussion untuk memacu program kerja tahun ini.

Dwi mengatakan program itu diharapkan mempercepat realisasi komitmen KKKS serta merumuskan langkah taktis dan strategis dalam pencapaian APBN 2021 melalui terobosan percepatan produksi.

Selain mengandalkan kegiatan pemboran yang masif dan agresif, untuk mengejar target produksi dan lifting, SKK Migas bersama Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan juga tengah berdiskusi untuk memberikan sistem fiskal yang menarik bagi pengembangan lapangan-lapangan migas.

Lebih lanjut, Dwi mengatakan saat ini SKK Migas bersama dengan Kementerian ESDM juga terus berdiskusi aktif terkait dengan permohonan insentif dalam upaya meningkatkan keekonomian WK Sanga Sanga dan WK East Kalimantan & Attaka serta perpanjangan WK Jabung, yang dapat berpotensi penambahan program pemboran sumur pada 2021.

“Kami sampaikan terimakasih atas dukungan Kementerian ESDM yang telah berkenan memberikan insentif fiskal guna menjaga keekonomian pengembangan lapangan di WK Mahakam dan WK South Natuna Sea Block B, hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga tingkat keekonomian investor. Kami harapkan komitmen pemerintah ini turut diikuti oleh pelaksanaan komitmen program kerja oleh Investor/KKKS,” ujar Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper