Bisnis.com, JAKARTA – Setelah dilepas Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Senin (5/4/2021) dari Gedung Wisma Bisnis Indonesia, Tim Jelajah Pelabuhan 2021 Bisnis Indonesia langsung meluncur ke Pelabuhan Panjang, pelabuhan internasional di Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung.
Pelabuhan seluas 105 hektare ini merupakan pelabuhan terbesar di Lampung. Pelabuhan Panjang memiliki tiga terminal spesialisasi berdasarkan jenis barang yaitu Terminal Multipurpose, Terminal Petikemas, dan Terminal Curah Kering.
Pelabuhan ini memiliki alur sepanjang 6 mil dan kedalaman mencapai -14 mLWS sedangkan kedalaman di bibir dermaga secara keseluruhan mencapai 1.623 m.
Seperti dikutip dari laman panjangport.co.id, sejarah pelabuhan milik PT Pelabuhan Indonesia II ini dimulai sejak abad ke-17, di mana Pemerintah Hindia Belanda membangun Pelabuhan Panjang dengan dermaga sepanjang 200 meter, menggunakan konstruksi Caisson berkedalaman -7 m.LWS beserta satu unit gudang seluas 1.000 m2.
Pelabuhan Panjang kemudian berkembang menjadi pelabuhan besar di Pulau Sumatra dan berperan sebagai urat nadi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung hingga saat ini.
Berada pada titik persilangan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa, Pelabuhan milik PT Pelindo II / IPC ini merupakan pelabuhan yang sangat prospektif di masa mendatang.
Baca Juga
Luas areal lahan pelabuhan masih dapat dikembangkan untuk kerja sama pembangunan berbagai terminal guna melayani kebutuhan pengguna jasa kepelabuhanan.
Di samping itu lahan pertanian dan perkebunan yang membentang di Lampung sangat subur untuk kegiatan agrobisnis.
Tersedianya jalan akses yang menghubungkan lokasi pelabuhan dengan hinterland-nya memudahkan transportasi dan distribusi berbagai komoditas hasil pertambangan dan agrobisnis baik untuk keperluan ekspor, impor, maupun domestik.
Saat ini lingkup hinterland tersebut masih menunggu para investor untuk dapat mengembangkannya secara optimal.
Pelabuhan ini melayani kapal dengan berbagai jenis barang, seperti barang umum, barang dalam kantung, curah cair, curah kering, dan peti kemas.
Arus peti kemas terus tumbuh setiap tahunnya seiring pertumbuhan kegiatan industri, pertambangan, dan perkebunan di wilayah itu.
Dengan tersedianya terminal peti kemas yang dilengkapi dengan tiga container crane, lima transtainer, dan top loader serta didukung terminal khusus curah yang ada saat ini, Pelabuhan Panjang siap memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pengguna jasa.
Setelah dari Pelabuhan Panjang, Tim Jelajah Pelabuhan 2021 Bisnis Indonesia menuju Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, Pelabuhan Penyeberangan Merak, Pelabuhan Ciwandan, Pelabuhan Sunda Kelapa, Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Marunda, Pelabuhan Patimban, dan terakhir di Pelabuhan Cirebon.
Selain Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, kegiatan Jelajah Pelabuhan 2021 yang diinisiasi Bisnis Indonesia ini juga didukung oleh PT Pelindo II (Persero), PT ASDP Indonesia Ferry, PT Jasa Armada Indonesia Tbk, PT Pelni (Persero), PT Mitra Pinasthika Mustika Rent (MPMRent).
Pada tahap pertama ini, Tim Jelajah Pelabuhan 2021 Bisnis Indonesia yang terdiri dari Puput Ady Sukarno, Aprianus Doni Tolok, Eusebio Chrysnamurti, M. Farizal Agustino, dan Suroso dijadwalkan menjelajahi sejumlah pelabuhan di Tanah Air itu hingga 10 April 2021.
