Bisnis.com, JAKARTA – Penyaluran pembiayaan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) sepanjang 2020 melebihi target yakni mencapai 105,55 persen dari target RKAP, tetapi menurun dibandingkan dengan 2019.
Pada 2019 realisasi penyaluran pinjaman Rp12,45 triliun atau naik 37,11 persen dari 2018 Rp9,08 triliun. Di 2020, SMF telah menyalurkan pinjaman mencapai Rp6,42 triliun.
Jumlah sebanyak itu mencapai sekitar 105,55 persen dari target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun lalu yang ditetapkan sebesar Rp6,87 triliun.
Direktur SMF Trisnadi Yulrisman mengatakan kinerja BUMN tersebut cukup positif dengan melewati target untuk 2020. Namun, kondisi pandemi memaksa SMF melakukan penyesuaian.
"Ketika pandemi, terjadi penyesuaian terkait penyertaan modal yang lebih difokuskan kepada Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sehingga target penyaluran pinjaman berubah menjadi setengahnya sekitar Rp6 triliun, tetapi masih melebih target 2020," kata Trsinadi pada Senin (5/4/2021).
Sementara itu, Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo menambahkan penyebaran pinjaman SMF hingga 2020 masih terpusat di Indonesia bagian barat yakni 84,20 persen, Indonesia bagian tengah 15,12 persen, dan Indonesia bagian timur 0,68 persen.
Total akumulasi penyaluran dana hingga 2020 diberikan kepada 1,08 juta debitur. Sebanyak 1,08 juta debitur itu terdiri atas 65 persen pinjaman, 12 persen kredit pemilikan rumah (KPR) dengan skema FLPP, 22 persen sekuritisasi, dan 0,14 persen pembelian KPR.
Untuk 2021, SMF mendapat penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp Rp2,25 triliun yang bersumber dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2021.
Dana itu akan di-leverage oleh SMF hingga Rp6,37 triliun melalui penerbitan surat utang dan ditambah dana Rp19,12 triliun dari Badan Layanan Umum (BLU) Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Pemerintah (PPDPP) untuk membiayai KPR FLPP.