Bisnis.com, JAKARTA — PT Pupuk Indonesia (Persero) memiliki target untuk meningkatkan pangsa pasar ritel dari yang saat ini hanya 20 persen menjadi 40 hingga 60 persen.
SVP Teknologi Informasi PT Pupuk Indonesia (Persero) Mardiyanto mengatakan salah upaya yang ditempuh dengan pengembangan sistem digitalisasi perseroan. Saat ini, menurutnya ritel manajemen sistem masih terpola pada pangsa pasar subsidi.
Meski demikian dengan karakteristik penggunaan pupuk hingga area terpencil dan tersebar dari Sabang hingga Merauke cukup membawa tantangan tersendiri.
"Karakteristik pengguna kami juga petani ini turut memberikan tantangan tersendiri. Untuk itu, dalam penyediaan yang terkait dengan infrastruktur kami lakukan kerjasama dengan sejumlah provider agar layanan kami selalu tersedia dengan baik," katanya dalam webinar Journey to Industry 4.0 Chemicals, Textile, and Pharmaceutical Industry secara virtual, Senin (5/4/2021).
Mardiyanto mengemukakan selain itu perseroan juga berupaya menyediakan aplikasi yang semudah mungkin untuk digunakan semua pihak. Menurutnya, kunci keberhasilan digitalisasi ini terletak pada kemudahan penggunaan aplikasi itu sendiri.
Adapun sejumlah keuntungan yang sudah dirasakan perseroan dengan menerapkan sistem kinerja perseroan yang modern yakni efisiensi dan peningkatan produktivitas. Menurut Mardiyanto salah satu anak usaha perseroan bahkan mampu meningkatkan pendapatan dari kenaikan produktivitas tanpa membutuhkan penambahan karyawan.
"Salah satu anak usaha itu pada 2016 labanya masih Rp0,8 miliar per 2019 kemarin sudah Rp1,9 miliar karena produktivitas bisa naik tetapi tetap efisien," ujarnya.
Sisi lain, dengan sistem digitalisasi yang sudah diterapkan perseroan terbukti mempermudah dan mempercepat dalam pengambilan keputusan. Dia mencontohkan dalam pengalokasian produk ekspor, manajemen bisa mendapatkan data stok yang masih ada serta menentukan harga dalam sekali waktu.