Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan merelokasi 46 hektare kawasan Mangrove pada tahun ini. Hal tersebut dilakukan dalam rangka konstruksi jalan tol Semarang—Demak.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan kementerian akan bekerja sama dengan pemerintah daerah di Jawa Tengah untuk menyiapkan program relokasi lahan mangrove yang berada di sekitar pembangunan Seksi 1 Tol Semarang—Demak ruas Semarang—Sayung. Secara total, akan ada tiga lokasi kawasan mangrove yang akan direlokasi.
“Prinsip—prinsip pembangunan infrastruktur berbasis lingkungan dan berkelanjutan menjadi komitmen Kementerian PUPR mulai dari tahap survei, investigasi, desain, pembebasan tanah, konstruksi, hingga operasi dan pemeliharaan,” katanya melalui keterangan resmi, Minggu (4/4/2021).
Basuki berujar pembangunan jalan tol Semarang—Demak terbagi menjadi dua seksi, yakni Seksi 1 Semarang/Kaligawe—Sayung dan Seksi 2 Sayung—Demak. Adapun, total panjang jalan tol Semarang Demak mencapai 27 kilometer.
Konstruksi Seksi 1 Kaligawe—Sayung sepanjang 10,69 kilometer akan dilakukan oleh pemerintah. Sementara itu, pembangunan Seksi 2 Sayung—Demak sepanjang 16,31 kilometer merupakan tanggung jawab PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak.
Total investasi yang dibenamkan pada proyek tersebut mencapai Rp15,3 triliun. Adapun, biaya pembebasan lahan jalan tol tersebut mencapai Rp6,8 triliun.
Basuki berpendapat kawasan mangrove dapat membantu membentuk penghalang alami terhadap gelombang badai dan banjir. Pasalnya, sedimen sungai dan darat terperangkap oleh akar yang melindungi daerah garis pantai dan memperlambat erosi.
Di samping itu, lanjutnya, pelestarian kawasan mangrove dapat mempertahankan fungsi hutan mangrove sebagai habitat flora dan fauna di pesisir Pantai Utara Jawa. Selain itu, kawasan mangrove dapat menjadi paru—paru Kota Semarang dan mengurangi risiko abrasi di Pantai Utara Jawa.
Konstruksi jalan tol Semarang—Demak akan dilakukan oleh PT Wijaya Karya-PT Pembangunan Perumahan (KSO). Sejauh ini, konstruksi Seksi 1 Semarang—Sayung sudah mulai tahap pembebasan lahan sekitar 2,29 persen, sedangkan progres konstruksi pembangunan Seksi 2 sudah mencapai 36 persen.
Basuki berpendapat keberadaan tol Semarang—Demak akan meningkatkan konektivitas di wilayah Jawa Tangah bagian utara. Selain itu, lanjutnya, jalan tol tersebut dapat menghubungkan kawasan-kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri, dan kawasan pariwisata, khususnya Demak sebagai kawasan wisata religi.