Bisnis.com, JAKARTA – Pasar properti di Asia Pasifik akan menjadi yang terdepan dalam pemulihan global dalam investasi real estat, menurut laporan yang baru-baru ini diterbitkan.
Studi dari perusahaan jasa real estat Cushman & Wakefield, 'The Signal Report: Investor's Quarterly Guide to 2021', memperkirakan bahwa volume investasi real estat di Asia Pasifik akan mencapai sekitar US$165 miliar, yang setara dengan 90 persen dari nilai pada 2019.
Laporan tersebut menempatkan pemulihan ini ke peningkatan kepercayaan investor yang dipicu oleh pemulihan ekonomi kawasan tersebut dari pandemi serta lonjakan investasi pada kuartal terakhir 2020, dipimpin oleh China dan Korea Selatan.
Yang menarik bagi investor internasional adalah aset logistik, taman bisnis, dan pusat data China karena pertumbuhan cepat negara itu dalam perdagangan elektronik dan teknologi, kata Francis Li, direktur internasional dan kepala pasar modal untuk China Raya di Cushman & Wakefield.
Dia juga menyebut sektor perkantoran dan ritel China sebagai salah satu yang berkinerja global terbaik, berdasarkan menjadi 'yang pertama masuk dan keluar' dari pandemi.
“Meskipun tingkat pasokan baru yang relatif tinggi akan jatuh tempo dalam waktu dekat, kami percaya pada prospek pertumbuhan jangka menengah hingga panjang karena negara ini terus memimpin dalam pembangunan infrastruktur, penciptaan lapangan kerja, dan inovasi,” kata Li.
Baca Juga
Laporan tersebut menyatakan bahwa sementara mereka mengharapkan peningkatan investasi di seluruh kawasan, kecepatan pemulihan akan bervariasi untuk pasar yang berbeda.
China Daratan dan Jepang kemungkinan akan menjadi yang pertama pulih, sementara Hong Kong, Korea Selatan, India, Singapura, dan Australia semuanya dapat mengharapkan peningkatan pada 2021, meskipun dengan kecepatan yang berbeda.