Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biaya Logistik Tinggi, MTI Soroti Semua Moda Transportasi

Masyarakat Transportasi Indonesia atau MTI menyoroti beberapa masalah logistik di semua moda transportasi yang menyebabkan beban biaya.
Kegiatan Bongkar muat kontainer di Pelabuhan Batu Ampar, Selasa (8/9/2020)./Bisnis-Bobi Bani.
Kegiatan Bongkar muat kontainer di Pelabuhan Batu Ampar, Selasa (8/9/2020)./Bisnis-Bobi Bani.

Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menyoroti beberapa masalah logistik di semua moda yang menjadi beban biaya dan inefisiensi.

Ketua Forum Transportasi Laut Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Leny Maryouri menilai rencana pemerintah dalam menekan biaya logistik hingga 17 persen sebelum 2024 sudah sangat bagus. Namun, permasalahan angkutan logistik yang ada saat ini baik dari darat, laut, maupun udara yang dinilai memiliki permasalahan yang berbeda-beda.

Adapun, untuk permasalahan di logistik laut, Leny menyebut banyak pelabuhan yang tidak optimal penggunannya karena pemilihan lokasi yang tidak tepat. Integrasi antar moda dengan angkutan darat juga dinilai tidak bagus.

"Menajemen logistik di Indonesia memang sangat kurang baik, terutama dikarenakan ketersediaan penempatan infrastruktur tidak bisa sesuai dengan kebutuhan, atau keberadaan lokasi infrastruktur tidak cukup dengan pusat demand logistik," katanya kepada Bisnis.com, Selasa (23/3/2021).

Menurutnya, keadaan tersebut membuat sektor ini membutuhkan transportasi tambahan yang menyebabkan biaya transportasi logistik secara menyeluruh menjadi sangat mahal.

Sementara pada angkutan darat lanjutnya, juga ditemukan adanya pungutan-pungutan yang tidak resmi di sepanjang koridor angkutan logistik dan tambahan biaya-biaya penanganan logistik yang sering kali cukup sulit diprediksi bagi penyedia layanan logistik.

Adapun, pada angkutan udara, dia menilai angkutan logistik udara yang masih menjadi satu dengan pesawat penumpang membuat pengakutan barang jadi tidak efisien dan mahal karena disamakan dengan biaya angkutan penumpang.

"Baru terakhir ini pemerintah memberikan izin frieght, pesawat udara khusus untuk angkutan barang. Diharapkan adanya penerbangan khusus angkutan barang akan mempercepat proses pengiriman barang tersebar di seluruh Indonesia. Tentu saja integrasi dengan antar moda angkutan darat perlu di jaga," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan mengatakan berharap dapat mewujudkan percepatan penurunan biaya logistik nasional yang ditargetkan turun dari 23,5 persen menjadi sekitar 17 persen pada 2024 sebagaimana tercantum dalam Perpres No. 18/2020 yang sesuai dengan RPJMN 2020—2024 dengan sejumlah upaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper