Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ikut Kelola Bandara di Batam, Bos Bandara di Korsel Harapkan Ini

IIAC memiliki kekuatan mendorong pemasaran rute internasional, baik penumpang maupun kargo, dari Asia dan Eropa.
Bandara Hang Nadim, Batam/batam-airport.com
Bandara Hang Nadim, Batam/batam-airport.com

Bisnis.com, JAKARTA – Incheon International Airport Corporation (IIAC) menyampaikan harapannya sebagai salah satu mitra dalam konsorsium pengelola Bandara Hang Nadim.

President & CEO Incheon International Airport Corporation Kim Kyung-wook mengatakan akan mengembangkan Bandara Hang Nadim Batam menjadi hub baru.

Harapannya, kata dia, bisa meningkatkan pasar industri aviasi Indonesia dengan menggunakan pengetahuan pengembangan dan operasional bandara yang dimiliki.

“Selain itu, Indonesia merupakan salah satu mitra penting Pemerintah Korea Selatan. Maka, kami harap proyek ini akan memperkuat kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan di bidang pengembangan infrastruktur,” ujarnya, melalui siaran pers, Senin (23/3/2021).

Selain itu, dalam melakukan penyusunan strategi peningkatan trafik internasional Bandara Hang Nadim, IIAC memiliki kekuatan mendorong pemasaran rute internasional, baik penumpang maupun kargo, dari Asia dan Eropa.

Bandara Hang Nadim akan menjadi portofolio bandara di Indonesia yang juga akan melayani penumpang internasional dengan tujuan wisata.

IIAC mengusung strategi pemasaran K-Culture Marketing yang memanfaatkan tingkat popularitas dari selebritis Korea Selatan dan gaya hidup orang Korea Selatan.

Batam akan menjadi destinasi wisata baru yang akan mampu mendongkrak kedatangan wisawatan mancanegara.

Hal ini selaras dengan holding BUMN pariwisata yang bertujuan untuk menghadirkan pertumbuhan kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dengan mendukung persiapan infrastruktur, fasilitas dan SDM di wilayah tujuan wisata.

Setelah memenangkan tender Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Bandara Hang Nadim Batam berdasarkan pengumuman Badan Pengusahaan Kawasan Batam (BP Batam) pada 19 Maret lalu, Konsorsium PT Angkasa Pura I (Persero) bersama Incheon International Airport Corporation (IIAC) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. berencana menjadikan bandara tersebut sebagai hub kargo,baik domestik maupun internasional.

Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengatakan Bandara Hang Nadim akan dikembangkan untuk menjadi hub destinasi penerbangan yang lebih luas dan hub logistik serta kargo di wilayah barat Indonesia.

Lokasi Bandara Hang Nadim Batam yang cukup strategis di regional Asia Tenggara dan berdampingan dengan pelabuhan kargo dan kawasan industri membuat bandara ini cocok untuk dijadikan pusat logistik.

Pengembangan Bandara Hang Nadim Batam sebagai hub kargo internasional dilakukan dengan upaya menarik pergerakan kargo dari Amerika dan Eropa agar dapat transit di Batam untuk kemudian melanjutkan penerbangan ke Australia.

Selain itu, Bandara Hang Nadim Batam juga dapat menjadi alternatif transit bagi maskapai-maskapai nasional yang akan mengeksplorasi pengoperasian rute khusus kargo dari dan ke China, Jepang, India, Timur Tengah, tanpa harus ke Singapura.

Di sisi lain untuk hub kargo domestik, peran Angkasa Pura I ditopang melalui anak perusahaan yaitu PT Angkasa Pura Logistik yang akan menjadikan Bandara Hang Nadim sebagai hub kargo untuk rute Sumatra, Jawa, dan wilayah timur Indonesia seperti Balikpapan, Makassar, dan lainnya.

Sektor kargo dan logistik merupakan salah satu sektor andalan yang memiliki potensi pertumbuhan, baik pada masa pandemi maupun pascapandemi.

Walaupun diterpa pandemi, trafik kargo dan logistik udara pada 2020 di bandara Angkasa Pura I tetap mengalami pertumbuhan positif dibanding trafik penumpang yang turun drastis hingga sekitar 60 persen.

Trafik kargo di 15 bandara Angkasa Pura I pada 2020 masih tumbuh secara total sebesar 2,09 persen dibanding 2019.

Pada 2020, Angkasa Pura I mencatat trafik kargo sebesar 436 juta kg, sedangkan trafik kargo pada 2019 sebesar 427 juta kg.

Pada 2021 ini, Angkasa Pura I memprediksi trafik kargo dapat tumbuh sebesar 2,12 persen menjadi 445,3 juta kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper