Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura I (Persero) bersama Incheon International Airport Corporation (IIAC) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) segera mengembangkan Bandara Hang Nadim pada awal tahun depan.
Rencana pengembangan tersebut akan direalisasikan setelah Konsorsium AP I secara resmi diumumkan memenangkan tender Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Bandara berkode BTH tersebut.
Pengumuman tender disampaikan Badan Pengusahaan Kawasan Batam (BP Batam) pada 19 Maret lalu.
Direktur Utama API Faik Fahmi mengatakan pembangunan terminal penumpang baru Bandara Hang Nadim dilakukan untuk memenuhi proyeksi pertumbuhan penumpang hingga 5 juta penumpang per tahun dalam 4 tahun pertama.
Penambahan kapasitas terminal penumpang, kata dia, akan mulai dibangun sesuai proyeksi pada 2022 atau mungkin bisa lebih cepat berdasarkan peningkatan jumlah penumpang.
"Selain pembangunan terminal baru, Konsorsium Angkasa Pura I juga akan melakukan renovasi terminal penumpang lama yang berkapasitas 3,5 juta per tahun yang pengerjaannya akan dimulai pada akhir 2021 atau awal 2022," ujarnya, Senin (22/3/2021).
Terminal penumpang lama ini telah beroperasional selama 26 tahun terhitung mulai 1 Januari 1995 sebagai pembukaan operasional umum.
Keikutsertaan AP I dalam seleksi pengelolaan bandara adalah yang kedua kalinya dengan skema KPBU. Sebelumnya AP I juga mengikuti seleksi KPBU Bandara di Labuan Bajo.
Dalam Konsorsium Seleksi Bandara Hang Nadim Batam, AP I memegang kepemilikan sebesar 51 persen, IIAC sebesar 30 dan WIKA 19 persen.
Bandara Hang Nadim akan dikembangkan untuk menjadi hub destinasi penerbangan yang lebih luas dan hub logistik serta kargo di wilayah barat Indonesia.
Lokasi Bandara Hang Nadim Batam yang cukup strategis di regional Asia Tenggara dan berdampingan dengan pelabuhan kargo dan kawasan industri membuat bandara ini cocok untuk dijadikan pusat logistik.