Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Beras 6,79 Juta Ton, Harga Diprediksi Aman Sampai Juni

Pemerintah telah menyiapkan sejumlah antisipasi agar harga di tingkat petani tak makin tertekan.
Pekerja mengangkut stok beras Bulog untuk didistribusikan ke pasar-pasar di Gudang Sub-Divre Bulog Serang, di Serang, Banten, Jumat (10/5/2019)./ANTARA-Asep Fathulrahman
Pekerja mengangkut stok beras Bulog untuk didistribusikan ke pasar-pasar di Gudang Sub-Divre Bulog Serang, di Serang, Banten, Jumat (10/5/2019)./ANTARA-Asep Fathulrahman

Bisnis.com, JAKARTA – Stok beras nasional pada pekan kedua Maret mencapai 6,79 juta ton. Kementerian Pertanian menyebutkan kondisi stok dalam posisi aman dengan harga beras yang terkendali selama Ramadan dan Idul Fitri.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan stok 6,79 juta ton ini tersebar di beberapa level yang mencakup stok di gudang Perum Bulog, penggilingan, pedagang, Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), dan usaha hotel, restoran, dan katering.

Adapun stok yang dikelola Perum Bulog sampai saat ini mencapai 870.620 ton dan volume di perusahaan penggilingan padi sebanyak 1,26 juta ton. Kemudian, stok di pedagang diperkirakan mencapai 617.574 ton dan di PIBC sebesar 33.791 ton.

Ada pula stok beras yang berada di Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) dengan volume 6.328 ton, industri horeka memegang stok sebesar 296.805 ton, dan terakhir stok beras di rumah tangga yang diperkirakan menyentuh 3,70 juta ton.

“Khusus beras surplus yang terjadi karena pada Maret-April 2021 ini memasuki panen raya. Berdasarkan perhitungan sampai minggu kedua Maret 2021, stok beras yang tersimpan di berbagai tempat seperti bulog, penggilingan, pedagang, PIBC dan lainnya, total stok mencapai kurang lebih 6 juta ton,” kata Syahrul dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI, Kamis (18/3/2021).

Harga rata-rata beras di tingkat penggilingan dan eceran pun diyakini tetap stabil sampai Juni 2021. Syahrul mengatakan tren penurunan harga relatif kecil di kisaran 0,1 sampai 0,2 persen.

“Stabilnya harga beras pada awal tahun dipengaruhi stok beras nasional pada akhir 2020 sekitar 7,4 juta ton dan mencukupi kebutuhan beras nasional pada bulan Jan sampai Jun 2021,” kata dia.

Selain karena adanya stok bawaan 2020 yang mencukupi kebutuhan, dia pun menyebutkan potensi tambahan produksi beras pada Maret dan April atau saat panen raya mencapai 9 juta ton.

Bersamaan dengan momen ini, Syahrul mengatakan pemerintah telah menyiapkan sejumlah antisipasi agar harga di tingkat petani tak makin tertekan. Di antaranya dengan mendorong Persatuan Penggilingan Perusahaan Padi (Perpadi) untuk menyerap gabah petani melalui optimalisasi fasilitas rice milling unit (RMU) bantuan Kementan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper