Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Honda dan Toyota Setop Produksi di Amerika, Ada Apa?

Baik Honda dan Toyota telah mengurangi produksi di pabrik di seluruh dunia awal tahun ini.
Pabrik Toyota di Jepang. /Toyota
Pabrik Toyota di Jepang. /Toyota

Bisnis.com, JAKARTA - Honda Motor Co akan menghentikan produksi di beberapa pabrik di Amerika Serikat dan Kanada minggu depan karena pandemi, kekurangan chip, dan cuaca musim dingin parah yang telah mempengaruhi rantai pasokannya.

Dilansir Bloomberg, Rabu (17/3/2021), seorang juru bicara mengatakan produsen mobil itu akan menghentikan pekerjaan di pabrik Marysville dan East Liberty di Ohio, serta yang lain di Indiana, Alabama dan Ontario, berpotensi selama seminggu. Namun, dia tidak menyebutkan volume kendaraan yang terkena dampak.

Honda memproduki 1,45 juta kendaraan di Amerika Utara tahun lalu, turun 20 persen dari 2019. Perusahaan Jepang itu memiliki 12 pabrik di AS dan satu di Kanada.

Secara terpisah, Toyota Motor Corp. mengatakan musim dingin ekstrem telah mengurangi pasokan produk petrokimia, berdampak pada produksi di AS dan Meksiko. Juru bicara Shiori Hashimoto mengatakan beberapa jalur, shift atau potensi seluruh pabrik diperkirakan akan dihentikan sementara selama beberapa hari di Kentucky, Virginia Barat dan Meksiko.

Cuaca buruk telah menambah gangguan bagi pembuat mobil yang telah terpukul kelangkaan semikonduktor, terdorong lonjakan permintaan perusahaan elektronik konsumen karena lebih banyak orang bekerja dari rumah selama pandemi.

Baik Honda dan Toyota telah mengurangi produksi di pabrik di seluruh dunia awal tahun ini karena kekurangan chip. Perusahaan teknologi besar juga telah memperingatkan tentang ketidakseimbangan pasokan yang serius.

Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities Co. mengatakan kekurangan itu dapat mengurangi produksi Honda sebanyak 300.000 unit, sementara Toyota tidak terlalu terpengaruh karena tidak bergantung pada perusahaan semikonduktor asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper