Bisnis.com, JAKARTA - PT Lintas Marga Sedaya (LMD) menyatakan pembangunan jalan tol akses Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati telah mencapai 60 persen.
Direktur Operasi LMD Agung Prasetyo mengatakan saat ini pembangunan Jalan Tol akses BIJB Kertajati sudah mencapai pemasangan girder jembatan. Seperti diketahui, girder adalah balok di antara penyangga sebuah jembatan.
"Dengan dipasangnya girder jembatan di KM 158 ini maka progres pembangunan jalan tol akses BIJB Kertajati saat ini sudah memasuki 60% pekerjaan. Tentunya hal ini merupakan salah satu peningkatan layanan konstruksi yang kami lakukan kepada pengguna jalan,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (17/3/2021).
Agung mengemukakan pihaknya telah menyiapkan rekayasa lalu lintas dalam proses pemasangan girder tersebut. Adapun, rekayasa yang dimaksud adalah pembuatan detour untuk pengalihan yang dilaksanakan mulai tanggal 15-20 Maret 2021 pada pukul 07.00-15.00 WIB.
Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mencatat Jalan Tol Akses Bandara Kertajati sepanjang 3,38 km tersebut akan menghubungkan bandara dengan jalan tol Cikopo—Palimanan (Cipali) dan Cileunyi—Sumedang—Dawuan (Cisumdawu).
Dilansir dari laman resmi BPJT, Akses BIJB Kertajati memiliki peran penting dalam mendukung pengembangan segitiga kawasan pertumbuhan ekonomi, yaitu Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka, dan kawasan di Bekasi, Karawang, dan Purwakarta sebagai sebuah kawasan industri yang saling terkoneksi dan saling mendukung agar berdaya saing.
Baca Juga
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan ruas tol akses Bandara Kertajati diharapkan akan mendukung konektivitas menuju ke bandara sehingga berkontribusi mengembangkan kawasan Kertajati.
Pasalnya, pembangunan tol tersebut bersamaan dengan konstruksi jalan tol Cisumdawu.
Pembangunan jalan tol akses menuju BIJB Kertajati yang terkoneksi dengan tol Cipali dimulai dari KM 158+700.
Konstruksi ruas tol ini mulai dibangun sejak kontrak pekerjaan 28 September 2020 dengan masa pelaksanaan 305 hari kalender. Progres pembangunan hingga 20 Desember 2020 telah mencapai 34,72 persen atau lebih cepat dari rencana sebesar 34,61 persen.
Pembangunannya dilaksanakan LMD selaku pemegang konsesi dan juga PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. dan PT Acset Indonusa Tbk. selaku kontraktor pelaksana dengan nilai proyek sebesar Rp692 miliar.