Bisnis.com, JAKARTA - Perum Bulog menyiapkan sejumlah strategi untuk memastikan ketersediaan bahan pangan selama periode Ramadan-Idulfitri aman. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut disebut siap menyerap beras dari petani di 34 provinsi sepanjang Maret–April 2021.
Wakil Direktur Utama Perum Bulog Gatot Trihargo mengatakan badan tersebut menyediakan 116 titik di daerah berpotensi terlanda bencana alam sebagai langkah antisipasi ketersediaan beras. Perusahaan memastikan persediaan beras aman di daerah tersebut.
"Untuk penyalurannya, Bulog menyediakan di 116 titik di daerah di mana ada potensi bencana alam. Beras Bulog dipastikan tersedia di lokasi-lokasi tersebut," ujar Gatot, Jumat (5/3/2021).
Dia menambahkan seandainya terjadi kekurangan stok beras selama periode Ramadan-Idulfitri, badan tersebut dapat melakukan impor beras dengan jumlah mencapai 1 juta ton.
Saat ini, lanjutnya, dari kapasitas 3,5–4 juta metrik ton gudang Bulog, jumlah beras yang tertampung di dalamnya kurang dari 1 juta ton. Dengan demikian, gudang-gudang yang masih kosong dapat mengantisipasi masuknya beras impor.
Adapun, untuk masalah ketersediaan pasokan dan stabilitas harga (KPSH), Bulog bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk melakukan operasi pasar sehingga diharapkan tidak terjadi gejolak harga pada periode tersebut.
Baca Juga
Secara keseluruhan, stok komoditas pangan yang dikelola Perum Bulog sebanyak 870.421 ton untuk beras, gula kristal putih 15.796 ton, tepung terigu 756 ton, daging kerbau 346 ton, daging sapi 157 ton, telur 10 ton, kernel fortifikasi 71 ton, bawang merah 0,20 ton, dan minyak goreng 692 kilo liter.