Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Shipper.id Sebut Prospek Bisnis Logistik dan Pergudangan

Shipper.id menjelaskan alasan bisnis logistik dan jasa pergudangan bisa prospektif selama pandemi Covid-19.
Ilustrasi jasa kurir
Ilustrasi jasa kurir

Bisnis.com, JAKARTA - Shipper.id, perusahaan rintisan (startup) penyedia logistik terintegrasi, menyebut sektor logistik dan jasa pergudangan menjadi salah satu bisnis yang menjanjikan saat pandemi Covid-19.

COO dan Co-Founder Shipper.id Budi Handoko mengatakan kenaikan layanan jasa logistik perusahaan dalam satu tahun ini, melonjak sampai dengan 300 persen. Kenaikan tersebut menjadi yang terbesar dalam sejarah Shipper.id yang berdiri sejak 2017.

“Kami optimistis trennya akan terus ke arah positif sebagaimana telah terefleksi dalam perkembangan bisnis kami,” kata Handoko dalam siaran pers, Kamis (4/3/2021).

Dia menuturkan aktivitas belanja digital melejit dalam waktu satu tahun terakhir, bersamaan dengan pandemi Covid-19. Data Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) 2020 menunjukkan, transaksi pembelian lewat pasar daring alias e-commerce meningkat 18,1 persen menjadi 98,3 juta transaksi.

Menurutnya, melesatnya transaksi e-commerce di Indonesia, mendorong kebutuhan baru untuk layanan logistik yang terintegrasi dari hulu hingga ke hilir, termasuk jasa pergudangan.

Bagi banyak perusahaan logistik, jasa pergudangan merupakan peluang bisnis yang sangat besar. Sebagai contoh, dari sisi jumlah lokasi warehouse atau gudang Shipper dari sebelumnya hanya 40 unit, kini berkembang pesat menjadi 150 unit dalam waktu cenderung singkat, yakni di bawah satu tahun.

Ekspansi bisnis ini sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan baru. Padahal, pandemi membuat banyak perusahaan terpaksa melakukan efisiensi demi mempertahankan bisnisnya. Mulai dari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sampai dengan pengurangan jam kerja sekaligus pengurangan gaji.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, dalam satu tahun terakhir 29,12 juta penduduk usia kerja terimbas langsung. Rinciannya 2,56 juta orang menganggur, 1,77 juta orang dirumahkan dan 24,03 juta pekerja terkena pengurangan jam kerja.

Dia menuturkan kondisi di layanan logistik justru sebaliknya. Sebelum pandemi Covid-19, Shipper.id mempekerjakan 1.500 orang karyawan. Namun, lonjakan transaksi e-commerce membuat Shipper.id mampu menambah lowongan sebanyak 400 lapangan kerja. Hasilnya saat ini, Shipper sudah memiliki sekitar 1.900 pekerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper