Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN Sasar Daerah Tersulit untuk Penuhi Rasio Elektrifikasi

Realisasi elektrifikasi pada saat ini telah mencapai 99,9 persen.
Petugas mengecek kelistrikan di Gardu Induk Kuta di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Selasa (2/2/2021) /ANTARA
Petugas mengecek kelistrikan di Gardu Induk Kuta di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, Selasa (2/2/2021) /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama PT PLN (Persero) Zulkilfi Zaini mengatakan bahwa pemenuhan rasio elektrifikasi masih menyisakan tantangan. Menurutnya, tinggal daerah tertentu yang belum teraliri listrik.

Zulkifli mengatakan bahwa rasio elektrifikasi sudah mendekati angka 100 persen. Realisasi pada saat ini telah mencapai 99,9 persen. Dengan demikian, Zulkifli menyimpulkan hanya sedikit sekali daerah yang belum teraliri listrik.

"Yang tersisa itu sudah tinggal di tempat yang paling sulit di tempat yang secara geografis mungkin sangat sulit dicapai dan juga dari sisi energi primernya pun sulit untuk disediakan," ujarnya dalam webinar Bedah Buku 75 Tahun PLN Menerangi Negeri, Kamis (4/3/2021).

Pun demikian, Zulkifli menilai untuk mengejar sisa rasio elektrifikasi itu masih membutuhkan upaya yang sangat besar. Pasalnya, dari sisi keamanan daerah-daerah yang belum terjangkau itu dari faktor keamanan masih belum kondusif.

Dia optimistis dalam beberapa waktu ke depan, pihaknya akan mengumpulkan dan melaporkan capaian rasio elektrifikasi yang telah mencapai 100 persen kepada Presiden Joko Widodo.

"Secara sangat simpel bahwa perjuangan untuk 1 persen terakhir ini sudah pasti perjuangan yang membutuhkan daya juang yang luar biasa," jelasnya.

Sebelumnya, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan untuk mengejar target rasio elektrifikasi 100 persen, PLN telah menyiapkan sejumlah strategi. Strategi tersebut dengan melakukan perluasan jaringan yang ada dengan membangun 410.158 kms (kilometer sirkuit) jaringan tegangan menengah dan 585.149 kms jaringan tegangan rendah.

Sementara itu, untuk daerah yang masih terisolasi dan terpencil dilakukan pembangunan small grid atau mini grid yang terdiri atas jaringan distribusi dan pembangkit. Pembangunan sistem jaringan tersebut menggunakan energi terbarukan berbasis potensi daerah, seperti biomassa, micro hydro, PV communal, dan PV hybrid.

Selain itu, pemenuhan kebutuhan listrik untuk terdepan, terluar, dan tertinggal, juga dilakukan melalui pendistribusian tabung listrik (talis).

"Tadinya kami pakai diesel. Tapi sekarang tidak memungkinkan, bukan hanya dari segi investasi tapi juga operasi dan maintenance-nya," kata Bob.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper