Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasokan Bahan Pokok Jelang Ramadan, Jokowi Harap Kemendag Kreatif

Presiden Joko Widodo meminta Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi terus memperbaiki kesetaraan harga termasuk di daerah pinggiran.
Presiden Joko Widodo dalam Ratas Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 23 November 2020 - Youtube Setpres
Presiden Joko Widodo dalam Ratas Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Senin 23 November 2020 - Youtube Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan diminta menjaga ketersediaan bahan kebutuhan pokok dengan harga stabil dan terjangkau jelang Ramadan dan Idulfitri. Dia pun berharap jajaran Kemendag mampu menghadirkan terobosan kreatif dan inovatif untuk memastikan hal tersebut.

Presiden Joko Widodo meminta Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi terus memperbaiki kesetaraan harga termasuk di daerah pinggiran. Dia juga mengingatkan perlunya antisipasi pada saat Ramadan.

“Harus diantisipasi ini perlu juga saya ingatkan, bulan Ramadan yang tinggal empat puluh hari lagi, kemudian Idulfitri siapkan dari sekarang antisipasi,” katanya saat membuka Raker Kementerian Perdagangan di Istana Negara, Kamis (4/3/2021).

Meski dua bulan tersebut akan disambut dengan sederhana, Jokowi mengingatkan bahwa ketersediaan stok dan harga yang stabil harus menjadi jaminan pemerintah.

Selain itu, kebijakan perdagangan harus menjamin ketersediaan kebutuhan pokok dan harga yang terjangkau. “Ini selalu saya ingatkan. Dalam negeri ini harus betul-betul urusan stabilitas ketersediaan pasokan harus betul-betul terjamin,” terangnya.

Berdasarkan kalender masehi, Ramadan atau bulan puasa akan dilaksanakan umat Muslim sekitar pekan kedua April 2021. Kendati begitu belum ada kepastian kapan dimulainya Ramadan.

Sebulan setelah itu, umat Islam memperingati Hari Raya Idulfitri atau sekitar pada pekan kedua Mei 2021. “Saya meminta jajaran Kemendag untuk tidak hanya bekerja normatif namun harus ada terobosan kreatif harus ada terobosan inovatif,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper