Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi inti mengalami penurunan akibat dampak pandemi yang masih membebani aktivitas masyarakat.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan inflasi inti Februari sebesar 0,11 persen, lebih lambat dari Januari 2021 maupun Februari 2020.
"Inflasi inti tahunan 1,53 persen jauh lebih rendah dibanding Februari 2020 yang pada waktu itu 2,76 persen," tegasnya, Senin (1/3/2021).
Penurunan inflasi inti pada Februari ini dipengaruhi oleh kenaikan harga ikan segar yang memberikan andilinflasi 0,02 persen dan kenaikan upah asisten rumah tangga dengan andil 0,01 persen. Di sisi lain, harga emas juga memberikan andil deflasi terhadap inflasi.
Adapun, inflasi Februari tercatat sebesar 0,10 persen (month to month/mtm) dan 1,53 persen (year on year/yoy).
Menurut Suhariyanto, laju inflasi ini lebih lambat dari bulan sebelumnya juga lebih lambat dari bulan yang sama tahun sebelumnya. "Sehingga kita liat dampak pandemi belum reda dan permintaan domestik belum naik," ujarnya.
Baca Juga
Dari catatan BPS, harga bergejolak mengalami deflasi 0,01 persen.