Bisnis.com, JAKARTA — Ciputra Group mengeklaim bahwa penjualan Ciputra International pada tahun lalu hingga kini cukup menggembirakan meski dalam tekanan pandemi Covid-19.
General Manager Marketing Ciputra Group Andreas Raditya mengatakan bahwa sebelumnya konsep pemasaran daring (online) yang belum banyak dimaksimalkan saat ini jadi salah satu kunci penting dalam memasarkan unit apartemen dan perkantoran di Ciputra International.
“Salah satu keunggulan dari proyek Ciputra International adalah konsepnya yang berbeda dibanding apartemen yang ada di kawasan Puri Indah, Jakarta Barat,” ujarnya melalui siaran pers, Sabtu (27/2/2021).
Ciputra International yang dikembangkan Ciputra Group di lahan seluas 7,4 hektare yang berada di kawasan Puri Indah, Jakarta Barat. Proyek yang mengintegrasikan kawasan residensial dengan komersial ini terdiri atas perkantoran, hunian (apartemen), area komersial dan nantinya juga akan ada hotel.
Faktor lokasi yang strategis, kata Raditya, tentunya menjadi daya tarik bagi konsumen dan juga perusahaan skala nasional untuk menjalankan bisnisnya di Ciputra International, tak terkecuali perusahaan rintisan (startup). Mereka melihat peluang di Ciputra International dengan melihat dua hal yaitu, konsep dan lokasi.
“Apalagi untuk perusahaan rintisan atau perusahaan baru, mereka lebih memilih beli di Ciputra International dibanding harus sewa di ruko karena selain lebih murah, tapi juga efesien dan memiliki fasilitas dan tentunya lebih berkelas. Lebih dari 50 persen pembeli kantor kami adalah perusahaan startup,” tuturnya.
Baca Juga
Raditya menjelaskan bahwa Ciputra International fokus pada pemasaran menara kedua yaitu San Fransisco yang terdiri atas unit satu kamar tidur (one bedroom) dan dua kamr tidur dengan harga mulai dari Rp1 miliaran, sedangkan unit studio yang merupakan unit terkecil sudah terjual habis.
Dia menuturkan bahwa secara lokasi, kebutuhan hunian di kawasan Ciputra International sangat tinggi yang melahirkan potensi pasar sewa. Hal ini terjadi karena konsep Ciputra International sebagai kawasan bisnis dan perkantoran, dan produk apartemen untuk menopang aktivitasnya.
Untuk memanjakan pemilik unit dalam menyewakan unitnya, ujar Raditya, Ciputra International telah menggandeng aplikasi pemasaran digital yaitu Travelio untuk memudahkan investor dalam menyewakan unit apartemennya.
“Ini tentunya akan lebih memudahkan dan profesional dalam pengelolaan sewanya, dan unit sewa akan lebih aman dan juga memiliki kepastian investasi,” jelasnya.
Saat ini tak banyak pengembangan superblok yang dilakukan oleh developer. Selain membutuhkan lahan yang luas, pengembangan konsep mixed use ini juga memerlukan modal besar.
Secara konsep, proyek seperti ini akan memudahkan masyarakat beraktivitas karena menyatukan antara hunian dan ruang aktifitas mulai dari perkantoran hingga gaya hidup.